Ancaman Bom di Dalam Kotak Amal Masjid

Ancaman Bom di Dalam Kotak Amal Masjid

MASIH di Jabar, sebuah masjid di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, mendapat ancaman bom dari seseorang yang mengatasnamakan teroris ISIS. Ancaman tersebut disampaikan melalui sepucuk surat yang dimasukan ke kotak amal Masjid Al Hidayah. Dalam surat tersebut, pelaku mengaku sebagai pemimpin ISIS dari Medan. Dia mengancam, dalam waktu dekat masjid diledakkan dengan bom. Bukan hanya itu, ancaman tersebut juga disertai kata-kata kasar. (Baca: Aksi Teror Bom Panci di Bandung Gagal, Nih Wajah Tersangka dan Rencananya) Mendapat ancaman itu, pengurus masjid melapor ke kepolisian dan pemerintah setempat. Kapolres Sumedang AKBP Hari Brata menyatakan, saat ini sudah menerjunkan petugas ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan pengamanan. ”Kami langsung gerak cepat untuk mengamankan lokasi dan melakukan penyisiran,” ujarnya. Menurut Kapolres, ancaman tersebut diketahui setelah salat Jumat (7/7), sehari sebelum bom panci meledak di Bandung. Ketika itu, pengurus masjid Al Hidayah, Ustad Jejen Fahrudin dan Sekretaris Ustad Endon, membuka kotak amal. Saat itulah ditemukan surat ancaman yang ditulis pada kertas putih. (Baca: Bandung Diguncang Teror, Bom Panci Meledak di Kamar Kos) ”Ada tulisan dengan tinta hitam dan dibungkus dengan uang kertas dua ribu. Isinya ancaman dari pihak yang mengatasnamakan ISIS,” ungkapnya. Selain itu, si peneror menuliskan nama dan alamatnya, yakni Adnan dan Aribayu, yang beralamat di Kecamatan Air Putih, Kecamatan Batubara, Sumatera Utara. Berdasar informasi tersebut, Polres Sumedang langsung berkoordinasi dengan Polres Batubara. Namun, informasi yang didapat, dua nama itu tidak pernah bepergian ke luar Sumatera atau tempat lain yang dicurigai terkait dengan jaringan ISIS. (c10/nw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: