Deteksi Dini Kanker pada Anak

Deteksi Dini Kanker pada Anak

CIREBON - World Health Organization (WHO) mencatat jumlah penderita kanker di dunia meningkat sekitar 6,25 juta orang per tahunnya. Tahun demi tahun angka kejadian kanker pada anak terus meningkat. Jumlahnya mencapai 110 sampai 130 kasus per satu juta anak per tahun. Adapula data statistik resmi dari International Agency of Research Cancer (IARC) yang mencatat 80 persen anak yang terdiagnosa kanker terletak di negara berkembang. Di Indonesia, ada sekitar 11.000 kasus kanker anak per tahun. Hal tersebut disampaikan dr Mururul Aisyi SpA. Aisyi menjelaskan, data International Confederation of Cancer Parents Organizations memperkirakan lebih dari 100.000 anak dengan kanker meninggal setiap tahun atau sekitar lebih dari 250 anak per hari atau 10 anak per jam. Untuk kasus di Indonesia, jenis kanker anak yang paling sering adalah leukimia dan retinoblastoma. \"Penyebab banyaknya angka kasus ini adalah kurang mendapat informasi dan kurangnya pengetahuan orang tua tentang gejala kanker pada anak,\" ujarnya. Dia menjelaskan, kanker pada anak dibagi ke dalam dua golongan, yakni tumor padat dan keganasan hematologi (darah). Beberapa tumor padat yang sering menimpa anak-anak adalah tumor otak, tumor ewings yang menyerang tulang, tumor germs cels yang menyerang sel yang sangat awal, sarkoma jaringan lunak, neurobalstoma (tumor padat yang berasal dari saraf simpatik samping tulang belakang), dan beberapa tumor lainnya. Gejala umum yang ditimbulkan tumor padat pada anak adalah berupa benjolan yang semakin lama semakin membesar dan bukan karena infeksi. Sedangkan untuk keganasan darah beberapa panyakit yang ditimbulkan adalah Acute Lymphoblastic Leukemia, dan jenis leukemia ini adalah yang paling banyak menyerang anak-anak. Gejala dini yang ditimbulkan oleh Acute Lymphoblastic Leukemia adalah demam, lemah, dan pucat. Selain itu juga sering mucul juga gejala pendarahan, pembesaran kelenjar getah bening, lympha dan hepar yang mebesar. \"Secara umum semua leukemia, baik itu leukemia akut limfoblastik, akut mieloid, dan leukemia meiloid kronik dapat secara mudah didiagnosa dalam pemeriksaan darah tepi dan sumsum tulang,\" tambahnya. Dengan diagnosa dini, kata Aisyi, kemungkinan sembuh bagi penderita kanker anak mencapai 80 hingga 100 persen. Tetapi saat ini masih banyak orang tua yang telah telat membawa anak mereka yang menderita kanker ke rumah sakit. \"Oleh karena itu, pemahaman dan pendidikan kanker anak kepada masyarakat lebih terus digalakan,\" tuturnya. Sementara menurut Dr dr Achmad Fauzi Kamal SpOT(K), pengobatan kanker pada anak pada dasarnya sama dengan kanker pada orang dewasa, yaitu kombinasi antara operasi, radioterapi dan kemoterapi. \"Khusus untuk Leukemia dan Limfoma pengobatan utama adalah kemoterapi,\" katanya. Dia mengatakan, kanker pada anak dapat diobati dan diupayakan kesembuhannya, jika terdeteksi secara dini. \"Deteksi dini merupakan pendekatan yang harus dilakukan pada anak untuk mengetahui gejala penyakit kanker,\" ujarnya. Sementara itu, Ketua PDA Kota Cirebon, Retno Kuncoro Wati SPd mengatakan, seminar digelar karena di Kota Cirebon jarang ada khususnya terkait kanker pada anak. \"Untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat bahwa kanker anak itu bisa sembuh, asal ada pendeteksian sejak dini,\" ujarnya. Seminar diikuti kader-kader PKK dan guru sekolah dari wilayah Cirebon. Retno berharap, para peserta seminar mampu menyebarkan informasi terkait kanker pada anak ke seluruh masyarakat. \"Apa yang didapatkan dalam seminar ini mudah-mudahan bisa menjadi ilmu dan pengetahuan, dan nantinya ditularkan ke orang lain sehingga tidak ada lagi anak yang menderita kanker karena terlambat dideteksi,\" pungkasnya. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: