Ditinggal Kosong, Rumah Petani Ludes Terbakar

Ditinggal Kosong, Rumah Petani Ludes Terbakar

CIREBON- Didi (46) masih lemas saat ditemui Radar Cirebon, Selasa (11/7). Warga Blok Lambelaut, Desa Gumulunglebak, Kecamatan Greged, itu hanya duduk termenung di sebuah pos ronda sambil melihat beberapa tetangganya yang lalu lalang membantu mengumpulkan puing-puing bangunan rumahnya yang sudah ludes terbakar. Didi seolah masih tak percaya. Rumah yang sebelumnya ia tinggal beberapa jam itu sudah rata dengan tanah akibat amukan si jago merah. Diceritakan Didi, saat terjadi kebakaran, rumah yang dibanguan pada tahun 1990-an tersebut dalam kondisi kosong. Ia sendiri saat itu sedang berada di sawah. Sang istri sedang membantu memasak di rumah kerabat yang akan meneggelar hajatan. “Anak-anak juga tidak ada dirumah, lagi main. Hanya anak yang paling besar yang lagi duduk-duduk di pos ronda depan rumah,” ujarnya. Api sendiri diduga dari korsleting listrik. Api diduga muncul dari terminal listrik untuk colokan TV. Hal itu, kata Didi, sesuai dengan keterangan anak dan tetangga yang melihat api pertama kali membumbung tinggi di ruang tamu. “Saat itu yang masih menempel dengan terminal listrik hanya TV. Magicom tidak dipakai, alat-alat listrik yang lain juga tidak terpasang. Kalau menurut saya sih sumber api dari colokan TV,” katanya. Sejumlah barang berharga dan surat-surat penting lainnya ikut ludes terbakar. Seperti satu unit sepeda motor, Kartu KIS, ijazah, BPKB motor, empat karung padi, sejumlah uang, dan barang-barang elektronik. Total kerugian sekitar Rp150 juta. “Yang penting keluarga saya selamat, materi bisa dicari lagi. Rupanya ini jawaban kenapa malam sebelumnya perasaan saya waswas dan tidak bisa tidur,” tutur Didi. Sementara Sekdes Gumulunglebak Marzuki Lubis mengatakan peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Pasca insiden tersebut sejumlah perangkat desa, pihak pemerintah kecamatan dan bupati yang kebetulan sedang menggelar halal bihalal di Kecamatan Greged menyempatkan diri untuk datang dan menemui keluarga korban. “Pak Bupati dan Pak Camat sempat datang, sempat ngobrol dengan korban,” kata Marzuki. (dri)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: