SMAN 1 Gabus Wetan Indramayu Usulkan Perpanjangan PPDB
INDRAMAYU–SMA Negeri 1 Gabus Wetan langsung mengajukan usulan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui Balai Pelayanan dan Pengawasan Pendidikan (BP3) wilayah V Cirebon untuk memperpanjang masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Usulan disampaikan menyusul tidak terpenuhinya kuota jumlah calon siswa baru sampai masa PPDB Online berakhir Sabtu (8/7) lalu. Unit Sekolah Baru (USB) yang baru setahun operasional itu hanya mampu menjaring sebanyak 17 CSB. Sebanyak 8 murid dari jalur akademik dan sebanyak 9 siswa jalur non akademik.Padahal, SMAN 1 Gabus Wetan menyiapkan 4 rombongan belajar (rombel) atau naik 3 rombel dari tahun sebelumnya yang hanya 1 kelas. “Sudah kita ajukan usulannya, mudah-mudahan PPDB-nya bisa diperpanjang,” kata plt Kepala SMAN 1 Gabus Wetan Daryam SPd MPd kepada Radar. Kekurangan peserta didik baru, membuat SMAN 1 Gabus Wetan terancam tidak dapat melaksanakan kegiatan belajar pada tahun pelajaran 2017/2018 ini. Sebab merujuk pada Peraturan Mendikbud Nomor 17 Tahun 2017 tentang PPDB, disebutkan bahwa calon siswa baru kelas X SMAN dalam satu ruang kelas atau rombongan belajar minimal 20 dan maksimal diisi 36 siswa. Namun menurut Daryam, hal itu tidak akan menjadi masalah. Sebab, SMAN 1 Gabus Wetan berstatus sebagai sekolah filial dari SMAN 1 Kroya. Sehingga data pokok pendidikan (Dapodik) peserta didik baru bisa dialihkan ke sekolah induk. “Dapodiknya nanti bisa dialihkan ke SMAN 1 Kroya. Murid baru dapat melaksanakan KBM serta hak-hak lainnya,” ujarnya. Daryam yang juga menjabat sebagai kepala SMAN 1 Kroya ini menyatakan, selama masa PPDB Online seluruh stakeholder di SMAN 1 Gabus Wetan berjuang keras untuk mendapatkan CSB. Sampai-sampai, para guru yang duduk dalam kepanitiaan ditugaskan untuk menyisir SMP-SMP serta desa-desa untuk menjaring anak-anak usia SMA. Koordinasi dengan kuwu dan camat pun dilakukan. Pihaknyapun gencar mengampanyekan sekolah gratis. “Sekarangpun demikian, masih terus kita sisir, jangan sampai nanti usulan perpanjangan masa PPDB disetujui malah masih gak ada murid yang daftar,” terang dia. Ditanya soal penyebab sepinya peminat, Daryam menduga karena kalah pamor dengan SMK yang saat bersamaan menambah jumlah rombongan belajar terlalu banyak. Sehingga calon peserta didik baru tersedot. Ditambah lagi SMAN 1 Gabus Wetan adalah sekolah baru. Sementara kekurangan siswa juga terjadi di SMAN 1 Jatibarang. Hingga saat ini, SMAN 1 Jatibarang baru menjadi 124 siswa dari kuota 195 siswa. Wakasek Humas SMAN I Jatibarang Wahyu mengaku setiap tahunnya, sekolahnya memang selalu kekurangan siswa. Hal itu dikarenakan lokasi sekolah yang kurang strategis. Selain itu, siswa sudah tersedot di sekolah swasta. “Sebenarnya kalau yang memilih SMAN 1 Jatibarang sebagai pilihan ke dua masuk ke sini semua, itu kuota terpenuhi. Tapi kan itu belum bisa dipastikan. Karena kurang, kami sampai saat ini masih menampung siswa,” ujarnya. Sementara, pemandangan berbeda terlihat di SMK PGRI Jatibarang. Sekolah yang satu ini justru sudah menutup pendaftaran bahkan sudah melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Siswa Baru. Bahkan SMK PGRI Jatibarang telah menerima 600 siswa baru dan membuka 15 rombel. “Setiap tahun pendaftar SMK PGRI Jatibarang memang selalu membeludak. Di tahun ini yang daftar sampai 700 siswa. Sementara kami hanya menerima 600 siswa,” tutur Wakasek Kesiswaan SMK PGRI Jatibarang Edi Rosidi SPd. (kho/oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: