Arsenal, Ledakan 910 Milliar
SYDNEY – Predator dari penyerang murni. Ya, itulah kepingan yang belum didapatkan Arsene Wenger dari Arsenal-nya musim lalu. Dari 115 golnya di segala ajang musim lalu, hanya 27 gol atau 23,4 persen di antaranya dihasillkan dari barisan penyerang murninya. Sebab itu klub berjuluk The Gunners itu mendatangkan Alexandre Lacazette dari Olympique Lyon. Demi kepingan yang hilang itu, Arsenal menjadikan Lacazette sebagai rekrutan termahal mereka dengan harga GBP 52,7 juta (Rp 910,4 miliar). Nah, tadi malam WIB, Lacazette sukses menjawab ekspetkasi itu pada laga pramusim pertama Arsenal melawan Sydney FC di ANZ Stadium, Sydney. Arsenal menang 2-0 (1-0). Satu dari dua gol Arsenal dia yang menciptakannya. Mendapat assist Alex Iwobi dari sisi kiri pertahanan Sydney FC, sontekan Lacazette dengan mudah memperdaya Andrew Redmayne – kiper Sydney – pada menit ke-83. Satu gol lainnya dicetak Per Mertesacker di tiga menit pada babak pertama. Gol Lacazette itu hanya berselang 15 menit begitu dia masuk mengganti Danny Welbeck pada menit ke-68. \'\'Penting baginya mendapatkan gol pertama, karena jika kalian adalah striker, maka Anda yang diharapkan mencetak gol,\'\' kata Wenger dalam konferensi persenya, dikutip di situs resmi klub. \'\'Anda bisa melihat dia bahagia (dengan gol pertamanya). Tapi, secara keseluruhan, yang kami cari adalah main dengan kecepatan, dan untuk mengembangkan permainan kolektif kami, maka butuh waktu yang lama,\'\' lanjut Wenger. Dari kemampuannya, faktor kecepatan yang jadi keunggulan Lacazette dibandingkan striker Arsenal lainnya. Mulai dari Olivier Giroud, Lucas Perez, hingga Danny Welbeck. Bahkan, dalam uji coba kemarin Welbeck juga menunjukkan performa buruknya. Dia gagal mengekskusi hadiah penalti kontoversial pada menit ke-55. Penalti diberikan setelah wasit menganggap bek Sebastian Ryan handball. Padahal, bola hanya mengenai punggungnya. Sepakan Welbeck ke sisi kanan gawang mudah dibaca Redmayne. \'\'Saya harap di musim ini dia (Welbeck) mendapat musim yang hebat,\'\' sebut Wenger. Dengan masuknya Lacazette, di musim ini Arsenal dapat menerapkan formasi 3-4-2-1 lebih maksimal. Dengan Lacazette di posisi sembilan, Alexis Sanchez bakal bermain lebih melebar bersama Mesut Oezil di belakang Lacazette. Dengan potensi ledakan striker 26 tahun itu, Giroud menjadi striker yang paling waswas. Musim lalu sebelum ada Lacazette saja dia lebih banyak dimainkan dari bangku cadangan. Saat di Premier League misalnya. Dari 29 kali dia dimainkan, 18 di antaranya Giroud cuma bermain sebagai pengganti. Atau, hanya 38 persen peluang starter-nya di Premier League. Bandingkan ketika musim 2015-2016. Musim itu peluang starter Giroud lebih tinggi, 68,4 persen! Karena itu, pada musim ini dia disebut sudah tidak mau jadi pemanas bangku cadangan lagi seperti musim lalu. Bomber kompatriot Lacazette itu pun dikaitkan dengan beberapa klub. Mulai dari Everton, hingga Borussia Dortmund. Dilansir London Evening Standard, saat di sela-sela launching jersey ketiga Arsenal, striker 30 tahun itu belum tahu apa rencana dirinya musim ini. Terutama setelah dikaitkan dengan beberapa klub. \'\'Saya masih pemain Arsenal, dan saya akan siapkan diri saya sebaik-baiknya untuk musim depan (musim ini),\'\' ucap Giroud. Siap untuk bersaing berebut nomor sembilan dengan Lacazette? Menurut Giroud, musim ini akan jadi musim yang memberi kompetisi ketat baginya sebagai striker. \'\'Melebihi di musim lalu. Tetapi, saya selalu berharap ini sebagai tekanan yang manis. Saya berupaya mengatasinya. Mungkin akan sulit seperti musim lalu, hanya di akhir saya pasti mampu membalikkan,\'\' lanjut striker yang dikenal dengan heading mematikannya itu. Dengan Wenger yang diyakini akan tetap menggunakan striker tunggal, maka kans bagi Giroud berharap tempat utama di Premier League atau Europa League akan berat. Dia mungkin hanya berharap Lacazette absen. Meski begitu, bek Laurent Koscielny mengklaim kedatangan Lacazette bukan akhir bagi Giroud. Dilansir Orange, pemain yang juga berasal dari Prancis itu bisa dimainkan bersama oleh Wenger. Walaupun sama-sama striker, keduanya mempunyai dua karakteristik berbeda. Giroud punya keunggulan dari duel-duel udara dan sundulannya. Sedangkan Lacazette mempunyai sisi kecepatan sebagai kelebihannya. \'\'Mereka bisa bermain bersama. Tergantung dari sistem permainan yang dipakai. Jadi, ini (formasi) pelatih yang akan menentukannya,\'\' sebut Koscielny. \'\'Yang pasti memiliki dua striker dengan karakteristik berbeda akan lebih baik bagi klub. Apapun yang terjadi, lihat ke depannya saja,\'\' tambah Koscielny. (ren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: