Panitia Pilkades Wajib Netral

Panitia Pilkades Wajib Netral

KUNINGAN - Ratusan panitia pemilihan kepala desa (pilkades) terdiri ketua dan sekretaris dari 93 desa di Kuningan, mengikuti kegiatan bimbingan teknis (bimtek) yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Hotel Purnama Mulia Cigugur. Hadir dalam kegiatan itu, Sekda Drs H Yosep Setiawan MSi mewakili Bupati H Acep Purnama SH MH, Kepala DPMD Drs Deniawan MSi, Kabid Pemdes DPMD H Akhmad Faruk MSi selaku ketua penyelenggara, serta para camat dan kasi pemdes 31 kecamatan yang akan menyelenggarakan pilkades serentak 6 Agustus 2017 mendatang. Sekda Drs H Yosep Setiawan MSi dalam sambutannya sekaligus membuka acara menyampaikan banyak pesan kepada penyelenggara, khususnya para panitia pilkades. Ia pun memastikan pilkades serentak di Kabupaten Kuningan akan dilaksanakan Minggu, 6 Agustus 2017 di 93 desa. Dikatakan, pilkades serentak merupakan ajang besar Kabupaten Kuningan yang harus dilaksanakan dengan sukses tanpa ekses karena menyangkut hajat hidup masyarakat Kuningan beserta unsur-unsur terkait di dalamnya. “Pilkades sebetulnya tidak rumit, pilkades sudah sering kita laksanakan, meskipun di desa terpencil sekali pun. Ini dianggap spesial dan istimewa karena serentak di 93 desa. Bisa dibayangkan bagaimana repotnya aparat ketertiban dan panitia. Selaku ketua dan sekretaris pilkades dituntut mampu dan bisa melaksakanakan pilkades sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Memang kalau sekadar membaca peraturan gampang, tapi manakala sudah di lapangan harus mampu memediasi segala permasalahan yang terjadi dalam pemilihan, baik pra, hari pelaksanaan dan pasca pemilihan. Harus ada simulasi untuk mengatasi masalah, jangan sampai sudah terpilih ada persyaratan yang tidak memenuhi syarat. Ini tugas panitia, berat. Tapi kalau nawaitu-nya baik dan sesuai aturan, insya Allah bisa diminalisir,” pesannya. Kalau terdapat panitia bermain (memihak salah satu calon kades, red), maka ia menjamin pelaksanaan pilkades di desa tersebut bakal kacau dan panitia pun bakal celaka. Pada dasarnya, lanjut dia, pelaksanaan pilkades itu sama, hanya bisa saja ada perbedaan teknis-teknis tertentu yang disesuaikan dengan adat masing-masing desa. Dalam seleksi, ia menekankan agar panitia benar-benar bersikap netral, tidak ada unsur suka tidak suka kepada para calon sehingga terhindar dari tuduhan memenangkan salah satu pihak yang tidak diperbolehkan oleh aturan. “Kalau ada sedikit perbedaan, kasihan kepada panitia. Panitia disumpah, berarti panitia komitmennya bukan dengan aturan saja, tapi dinilai oleh yang di atas (Tuhan). Ini kalau dijalankan maka akan ringan dan mudah. Saya yakin di antara panitia ada saudaranya, sahabatnya, kerabatnya, tapi kembalikan ini kepada aturan dan niat, pasti akan nyaman. Oleh karena itu keseriusan panitia sangat diperlukan dengan hati dan pikiran yang bersih, ini yang akan menolong panitia. Hal-hal yang muncul atas perbedaan pendapat, harus mampu dimediasikan, dirundingkan. Ini untuk memilih pemimpin desa yang amanah, tentunya yang memenuhi syarat dan peraturan,” pinta Yosep. Sementara itu, dengan serius para penyelenggara pilkades tersebut mengikuti hingga selesai sejumlah materi penting terkait mekanisme pelaksanaan pilkades. Salah satu materi teknis secara gamblang disampaikan Kabid Pemdes DPMD H Akhmad Faruk MSi, dilanjut pemaparan tentang dasar-dasar hukum hingga perubahannya tentang pilkades. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: