Diprediksi 45 Ribu Kendaraan/Hari

Diprediksi 45 Ribu Kendaraan/Hari

CIREBON – H-10 menjelang lebaran Idul Fitri 1431 H, PT Jasa Maerga (Persero) Tbk Cabang Palikanci melakukan persiapan menyambut arus mudik dengan menggelar apel siaga kesiapan lebaran 2010, kemarin (30/8). Dalam menghadapi arus mudik 2010, PT Jasa Marga Cabang Palikanci melakukan persiapan mulai dari infratruktur jalan, armada, dan personil. Kepala Cabang PT Jasa Marga Cirebon Muhammad Zahir mengatakan meski kegiatan arus mudik selalu dilaksanakan setiap tahun, persiapan tetap dilakukan untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna jalan tol khususnya tol Palikanci. “Persiapan yang kami lakukan sudah sesuai standar jalan tol mulai dari pelayanan lalu lintas dan semua kendaraan operasional telah disiapkan untuk menghadapi arus mudik,” kata dia kepada Radar, kemarin (30/8). Dalam kesempatan itu, dia mengungkapkan untuk menghadapi arus mudik, pihaknya menyiapkan 2 unit mobil ambulan, 5 mobil derek, 2 unit mobil PJR, 1 mobil rescue, 1 mobil water tank, dan 3 unit Yan Lalin. Meski telah ditempatkan di sepanjang jalan tol Palikanci dan sesuai posko yang telah ditetapkan, namun seluruh armada tersebut bersifat fleksibel sehingga bisa berpindah sesuai kebutuhan. “Kami telah menyiapkan beberapa fasilitas bagi para pemudik yang melalui jalan tol Palikanci berupa rest area yang cukup representatif baik dari arah Jakarta maupun dari arah Jawa Tengah,” ujarnya. Untuk perbaikan jalan yang berada di KM 209 dan KM 211 telah selesai sejak 23 Agustus 2010 lalu. Sehingga pada pelaksanaan arus mudik telah siap digunakan secara penuh dan maksimal. “Tidak hanya itu, terkait pengoperasian jalan tol Kanci-Pejagan kami telah mengoperasikan pintu tol utama Cirerna sebagai penganti pintu tol Kanci,” tandas Zahir. Untuk arus mudik Lebaran 2010 ini para pengguna kendaraan roda empat dianjurkan menggunakan jalan tol Palikanci. Hal ini untuk menghindari kemacetan di pasar Gebang akibat proyek jembatan fly over. “Sehingga untuk mengantisipasi kemacetan di puntu tol, mulai H-7 akan diperlakukan transit satu kali dari biasanya dua kali. Selain itu, selama arus mudik, pintu tol yang akan dibuka mencapai 10 buah dari kondisi normal hanya 3 pintu. Sedangkan untuk dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta pintu tol yang akan dibuka antara 1-2 pintu disesuaikan dengan situasi yang ada,” papar dia. Dengan adanya imbauan untuk menggunakan jalan tol, PT Jasa Marga Palikanci memprediksikan arus mudik mendatang kendaraan yang melintasi jalan tol Palikanci mencapai 45 ribu/hari atau naik 4 kali lipat. Sebab, pada hari-hari biasa jumlah kendaraan yang melintasi jalan tol Palikanci 10 ribu-12 ribu/hari. “Untuk memantau kelancaran arus mudik di jalur tol Palikanci, kami memasang 12 titik CCTV yang tersebar di pintu tol Tegalkarang, KM 209, KM 211, pintu tol Pulbon 3, pintu tol Plimbon 4, KM 219, KM 223, rest area Situ Patok, KM 229, jembatan Sindang Laut, pintu Kanci lama, dan pertemuan pintu keluar Kanci dengan jalur pantura,” tukas dia. GUNAKAN IT Wakil Menteri Perhubungan, Dr Ir Bambang Susantono MCE ikut memantau jalur pantura Cirebon seperti di ruas tol Kanci-Pejagan, kemarin (30/8). Bambang menuturkan, semua skenario telah disiapkan untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi selama musim mudik lebaran 2010 ini. “Tahun ini (arus mudik) agak berbeda dari tahun sebelumnya. Sekarang fasilitas IT kita pakai untuk dapat memonitor langsung kondisi di lapangan. Bahkan dengan teknologi ini, pemudik bisa mengetahui kondisi jalan mana yang sedang macet sehingga tidak sampai terjebak kemacetan,“ kata Bambang kepada sejumlah wartawan lokal maupun nasional usai melakukan teleconference di kantor operasional tol Kanci-Pejagan Desa Mertapada Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon. Dengan alat bantu IT tersebut, Bambang optimis penanganan arus mudik 2010 dapat lebih baik. Pemerintah tandas dia juga akan melakukan pemantauan melalui CCTV yang dipasang di beberapa titik rawan kemacetan. CCTV tersebut dapat langsung diakses di kantor pusat Jakarta, sehingga pemerintah melalui Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian PU, dan Kementerian Perhubungan bisa segera melakukan langkah-langkah antisipatif. Khusus untuk sarana transportasi kereta api (KA), Bambang berharap pusat pengendali operasi di Cirebon dapat berfungsi maksimal. “Ada beberapa hal yang harus dibenahi, terutama menyangkut pasokan listrik yang sedang terganggu. Namun teman-teman di Cirebon (KA) nampaknya sudah siap menyambut arus mudik lebaran nanti,“ ungkapnya. Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Departemen Perhubungan RI, Suroyo Alimuso menambahkan, beberapa titik rawan kemacetan yang biasanya terjadi setelah keluar tol Cikampek terdapat di sekitar terminal, dan pasar Jomin.   (mam/dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: