Siap-Siap Dites Urine, Ini Sanksi PNS yang Positif Narkoba

Siap-Siap Dites Urine, Ini Sanksi PNS yang Positif Narkoba

KUNINGAN - Pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkab Kuningan menandatangani deklarasi anti narkoba di halaman setda, Senin (24/7). Deklarasi itu merupakan serangkaian peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI). Bupati Kuningan Acep Purnama pun menegaskan kesiapannya untuk menggelar tes urine terhadap seluruh PNS. Hal itu sebagai bukti Pemerintah Kabupaten Kuningan tidak main-main dalam pemberantasan narkoba. \"Tidak ada toleransi bagi PNS yang terbukti menggunakan narkoba sanksinya adalah pecat. Saya ingin PNS Kabupaten Kuningan menjadi pelopor pemberantasan narkoba, bukan malah menjadi pengguna apalagi pengedar,\" tegas Acep usai kegiatan upacara peringatan HANI kepada awak media. Sebagai bentuk keseriusannya, Acep kembali menegaskan, sangat terbuka dan siap berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kuningan untuk menggelar tes urine bagi para PNS. Baik pejabat setingkat kepala dinas hingga staf. Mengenai waktunya, Acep mengatakan, bisa dilakukan kapan saja. Tapi tetap dirahasiakan mengikuti kesiapan dan koordinasi pihak BNN. \"Kita bersihkan Kabupaten Kuningan dari peredaran Narkoba. Mulai dari lingkungan pemerintah daerah dan juga lingkungan masyarakat,\" tegas Acep. Kepala BNN Kabupaten Kuningan Edi Heryadi mengapresiasi dukungan pemerintah daerah dalam pemberantasan narkoba. Terlebih dengan kesediaan melakukan tes urine terhadap pegawai Pemkab Kuningan. \"Ini sebagai langkah positif dalam mewujudkan pemerintahan Kabupaten Kuningan yang bersih dari pengaruh buruk narkoba,\" kata Deni. Deni mengakui, kondisi peredaran narkoba di Indonesia saat ini sudah kondisinya cukup mengkhawatirkan. Bahkan penggunanya pun sudah tidak mengenal usia dan status, mulai dari anak-anak, remaja hingga pegawai negeri sipil. Berdasarkan perhitungan BNN, estimasi pengguna narkoba di Kabupaten Kuningan sekitar 2,4 persen dari jumlah penduduk usia 10 hingga 59 tahun. \"Angka tersebut memang belum pasti, karena kami belum melakukan penelitian secara khusus,\" ujar Deni. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: