Pedagang Bendera Musiman Muncul jelang Hari Kemerdekaan RI

Pedagang Bendera Musiman Muncul jelang Hari Kemerdekaan RI

KUNINGAN-Meski belum memasuki bulan Agustus, para pedagang musiman ini sudah menjajakan dagangannya berupa bendera merah putih. Ada yang berukuran kecil, sedang hingga besar. Seperti apa keseharian pedagang musiman tersebut? Tiap tahun, biasanya menjelang perayaan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus, banyak yang berjualan bendera merah putih dan aksesorinya. Sejumlah ruas jalan di wilayah Kabupaten Kuningan mulai diramaikan para pedagang bendera musiman yang ternyata sebagian besar berasal dari daerah Garut. Para penjual bendera ini biasanya memilih trotoar, bawah pohon rindang hingga pagar rumah warga yang bisa digunakan sebagai tempat memajang barang dagangannya dan mudah dijangkau pembeli. Tidak hanya bendera, mereka juga menyediakan aksesori bernuansa merah putih seperti umbul-umbul, background hingga bandir bergambar Presiden RI Pertama Ir Soekarno atau gambar bola api. Seperti terlihat di bawah pohon rindang depan SMP Negeri 1 Kuningan, menjadi tempat pilihan Gian (21) dan bapaknya untuk berjualan bendera dan aksesori Agustusan tahun ini. Gian mengaku sudah menjadi kebiasaan rutin setiap menjelang bulan Agustus, dia bersama bapaknya berjualan bendera di lokasi tersebut. ”Saya baru berjualan di sini bersama bapak, rencananya akan berjualan hingga tanggal 16 Agustus. Alhamdulillah, sejak hari pertama sudah banyak yang beli,” ujar Gian. Gian mengaku untuk berjualan selama kurang dari sebulan di Kuningan ini dia harus tinggal di tempat kos di belakang SMPN 1 Kuningan bersama bapaknya. Gian yang sebelumnya hanya bekerja sebagai tukang jahit di rumah, memutuskan berjualan bendera selama musim Agustusan ini karena tergiur keuntungan yang lumayan. ”Lumayan setahun sekali, kalau sedang ramai keuntungannya lumayan besar. Kalaupun sepi, toh saya tidak menanggung risiko karena hanya menjualkan,” kata Gian. Gian mengaku barang dagangannya tersebut hanyalah titipan dari salah satu bos pengusaha pembuat bendera dan aksesori di daerah Garut. Beberapa barang dagangannya seperti bendera, kata Gian, dia memasang harga bervariasi antara Rp15.000 untuk ukuran kecil hingga Rp35.000 untuk yang paling besar. “Ada juga background merah putih disertai gambar burung garuda harganya Rp200.000 dan umbul-umbul Rp20.000 saja. Kalau beli banyak harga bisa digoyang,” kata Gian sedikit berpromosi. Gian mengaku telah menyetok banyak untuk kebutuhan jualannya tersebut. Apabila di tengah perjalanan ternyata barang dagangannya habis, maka dia pun akan mengontak bosnya untuk mengirim lagi. \"Biasanya ramai saat mulai memasuki bulan Agustus hingga puncaknya pada beberapa hari menjelang 17 Agustus. Mudah-mudahan tahun ini lebih ramai dari tahun lalu,” harap Gian. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: