Mutasi Pejabat Kuningan Tunggu Instruksi Bupati
KUNINGAN - Hingga akhir bulan ini, belum ada tanda-tanda mutasi dan rotasi jilid II akan dilakukan Bupati Kuningan, Acep Purnama. Sekda Yosep Setiawan juga belum tahu kapan mutasi tersebut akan dilaksanakan. Padahal sebelumnya, bupati dikabarkan menggelar mutasi dalam waktu dekat. Malahan, bupati dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) sudah melakukan beberapa kali pertemuan membahas rencana mutasi pejabat di lingkungan Pemkab Kuningan. Besar kemungkinan mutasi baru akan dilakukan pertengah Agustus atau menjelang akhir bulan depan. Yosep mengaku, sampai saat ini belum ada perintah dari bupati menyangkut pelaksanaan mutasi. Sehingga, Yosep belum mempersiapkan apa pun untuk melaksanakannya. Jika nanti ada perintah, maka akan segera dilaksanakan. “Ya sampai saat ini pak bupati belum berbicara menyangkut mutasi. Jadi, saya belum bisa memastikan apakah mutasi akan digelar secepatnya atau malah tidak ada. Kalau sudah ada perintah penyiapan, tentu saya dan BKPSDM akan segera menindaklanjutinya. Saya masih nunggu instruksi dari Pak Bupati,” jawab Sekda Yosep ketika ditanya Radar terkait mutasi, belum lama ini. Kendati begitu, dirinya tetap berkoordinasi dengan BKPSDM mengenai penyiapan personel jika mutasi dilakukan secepatnya. Menurut dia, diminta atau tidak diminta, penyiapan personel tetap dilakukan sesuai kebutuhan yang ada. Dan itu tidak terpengaruh dengan rencana mutasi. “Artinya, mau ada mutasi atau tidak, personel atau pegawai yang akan mengisi jabatan tetap kami lakukan. Sejauh ini, penyiapan pegawai untuk mengisi jabatan, sepenuhnya sudah ada dalam database yang dimiliki BKPSDM,” ujar Yosep yang juga menjabat ketua Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) tersebut. Informasi yang diperoleh, dalam mutasi jilid II di kepemimpinan Bupati Acep ini dipastikan tidak akan ada pejabat eselon III yang promosi ke eselon IIb. Penyebabnya, tidak ada pejabat eselon II-b yang pensiun tahun ini. Sehingga, tidak ada slot untuk promosi dari eselon III. “Sampai tahun ini tidak ada pejabat eselon II-b yang pensiun. Baru di tahun depan ada yang pensiun, termasuk saya. Mungkin yang promosi dari eselon IV ke III pasti ada mengingat ada juga pejabat eselon III yang pensiun. Karena itu, diperlukan orang yang akan mengisinya,” tambah Yosep. Dalam kesempatan itu, Yosep kembali memastikan jika dirinya baru akan pensiun dari statusnya sebagai PNS per 1 Maret 2018. Dia memilih menuntaskan masa kerjanya lantaran ingin pensiun sesuai ketentuan. Menyangkut siapa yang nantinya akan menggantikan posisinya jika dirinya sudah pensiun, Yosep menyerahkannya kepada bupati selaku user. “Setelah saya pensiun nanti 1 Maret 2018, mungkin posisi jabatan sekda akan dijabat Plt. Siapa nanti Plt sekda, itu tergantung dari Pak Bupati,” ujarnya. Pemerhati politik, Zaenal Arifin melihat, mutasi yang akan dilakukan bupati tidak akan menyentuh instansi strategis, dan kemungkinan besar akan memperkuat posisi bupati di SKPD. Kemudian juga ada sejumlah kepala SKPD yang kinerja kurang memuaskan, dan itu seharusnya menjadi perhatian, dari bupati selaku user. “Mutasi nanti tidak akan seheboh mutasi Desember lalu. Beberapa pos stretagis saya kira tidak akan berubah. Terlalu riskan jika melakukan pergantian kepala SKPD yang strategis menjelang pilkada ini. Namun ada kepala dinas yang dianggap kurang loyal, kemungkinan akan dievaluasi dan di-roling dengan pejabat eselon II-b lainnya,” sebut dia. Dia juga memaparkan, mutasi yang akan dilakukan bupati sepertinya baru akan dilaksanakan menjelang akhir Agustus. Ada beberapa persoalan yang harus diatasi bupati sebelum digelarnya mutasi. Antara lain dari hasil evaluasi kinerja, apakah pejabat seleon II-b yang menduduki kursi kepala SKPD, hasilnya bagus atau tidak. “Sekarang apakah bupati memiliki keberanian menggunakan hasil evkin atau evaluasi kinerja untuk melakukan mutasi? Kalau berani, saya kira akan mudah bupati menempatkan personil sesuai kemampuannya,” sarannya. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: