60 Ton Gabah Siap Giling Hangus Terbakar
KUNINGAN - Para pengguna listrik wajib rutin memeriksa jaringan atau instalasi listrik di dalam rumah maupun tempat usahanya, agar tetap dalam kondisi aman. Pasalnya, tidak sedikit musibah kebakaran yang terjadi akibat korsleting listrik. Seperti yang terjadi di Desa Babakanreuma Kecamatan Sindangagung Kabupaten Kuningan, belum lama ini. Sekitar pukul 18.00 WIB, warga digemparkan dengan teriakan kebakaran dari pabrik penggilingan padi di RT 04/01 Desa Babakanreuma. Warga berhamburan menuju lokasi penggilingan milik Maksudyana (78), penduduk setempat yang terbakar. Menggunakan peralatan seadanya, warga kemudian berusaha memadamkan api yang mulai merembet ke atas bangunan pabrik penggilingan padi yang disewa H Edi Suryadi, warga RT 08/02, Dusun Puhun Desa Dukuhlor Kecamatan Sindangagung itu. Api dari arah belakang bangunan semakin membesar, karena di dalam pabrik terdapat barang mudah terbakar. Kapolsek Garawangi Iptu Marsoni, Kanit Reskrim Ipda Nurjani, Kanit Intel Bripka Aas Roslani yang mendapat laporan datang ke lokasi dan ikut membantu memadamkan api. Tak lama, tiga unit mobil pemadam kebakaran yang ditelepon warga tiba di tempat kejadian. Petugas pemadam bersama warga bahu membahu menjinakkan api. Satu jam lebih petugas akhirnya berhasil memadamkan api, namun barang-barang di dalam penggilingan gagal diselamatkan dan musnah terbakar. Sang penyewa hanya bisa tertegun melihat tempat usahanya rata dengan tanah akibat kebakaran. Dia mengaku mengalami kerugian yang cukup besar. Pasalnya, di dalam pabrik terdapat gabah yang siap giling dalam jumlah cukup besar. “Di dalam pabrik ada 60 ton gabah kering siap giling, beras 8 kuintal, dan satu ton menir. Total kerugian yang saya alami akibat kebakaran ini sekitar Rp400 juta,” terang Edi kepada petugas kepolisian. Dari keterangan Radar yang diperoleh di lapangan, penyebab kebakaran diduga dari korsleting listrik di bagian belakang pabrik. Percikan api lantas mengenai gabah di dalam bangunan. Dalam sekejap api membesar dan membakar bagian belakang pabrik hingga akhirnya merembet ke bagian lainnya. Warga sekitar sudah berupaya memadamkan api menggunakan alat sederhana namun tidak berhasil. “Api awalnya dari bagian belakang pabrik, selanjutnya menjalar ke bagian lain. Begitu tahu ada kebakaran, kami langsung berusaha memadamkan,” papar Yohan Betrik, Kadus Manis kepada petugas. Keterangan serupa juga dilontarkan perangkat desa, Uja Sujana. Uja melihat ada kobaran api dari bagian belakang bangunan penggilingan. Selanjutnya dia memberi tahu warga lainnya, dan langsung menuju lokasi untuk memadamkan api. “Kejadiannya sangat cepat, karena di dalam pabtrik banyak barang mudah terbakar dan kobaran api terus membesar. Upaya kami memadamkan api dengan alat seadanya, dan tak lama petugas damkar datang,” imbuhnya. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: