Demiz Tunggu Rekomendasi Cagub, Tak Diajak Komunikasi soal Pendamping
CIREBON - Bakal Calon Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar menjadi kandidat terkuat yang bakal mendapatkan rekomendasi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra untuk maju dalam Pemilihan Gubernur 2018 mendatang. Bahkan secara khusus, Deddy menyebutkan sudah mendapatkan lampu hijau dari Presiden PKS, M Sohibul Iman. Hanya saja, Demiz –panggilan Deddy Mizwar- tak mau jumawa. Itu lantaran saat ini dia belum mendapatkan Surat Keputusan (SK) rekomendasi dari partai. “Memang kata Presiden PKS, Sohibul Iman itu rekomendasi cagub sudah 95 persen tapi itu juga nanti bisa lain. Kan ada lima persen lagi, ini bisa saja berubah,” tukas Deddy saat melakukan kunjungan kerja ke Cirebon Power, kemarin. Deddy mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu rekomendasi itu keluar, untuk memastikan langkahnya maju dalam pilgub jabar. “Sampai saat ini belum keluar, saya gak tahu, itu tanya ke PKS dan Gerindra,” ucap dia saat ditanya kapan rekom itu turun. Begitu pun dengan pasangan yang akan digandengnya dalam pilgub nanti. Deddy diwacanakan disandingkan dengan Ketua DPW PKS Jawa Barat, Ahmad Syaikhu. Mengenai hal ini, Deddy menyebutkan hal itu juga perlu dikonfrmasi. Sejauh ini, dia sendiri belum diajak dialog dengan partai siapa yang bakal menjadi pendampingnya. “Seharusnya kan kalau diputuskan ada konfirmasi dulu ke orangnya, saya sendiri belum pernah diajak komunikasi,” ucapnya. Deddy sendiri tidak menepis terhadap kemungkinan dirinya bersanding dengan Ahmad Syaikhu. Namun hal ini, perlu ada konsultasi. Karena memasangkan dua orang itu perlu juga ada perhitungan secara rasional. Apalagi dalam hajatan pilkada, harus ada kerjasama dan komunikasi antara pasangan. Selain juga ada etika juga dalam memutuskan pasangan seharusnya pribadi yang bersangkutan juga diajak komunikasi. Di lain sisi, Deddy menanggapi mengenai pertemuan antara Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Menurut Deddy, pertemuan keduanya, tidak ada kaitannya dengan pilkada jabar secara khusus. Sehingga koalisi antara PKS dan Gerindra yang saat ini akan mengusung satu pasangan calon tidak akan terganggu. “Itu saya rasa gak ada kaitannya dengan pilkada Jabar secara khusus,” tukasnya. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: