PAN Kuningan Serahkan Berkas Cabup ke DPW Jabar

PAN Kuningan Serahkan Berkas Cabup ke DPW Jabar

KUNINGAN-Tim Pilkada DPD PAN Kuningan telah berangkat ke Bandung guna menyerahkan berkas calon bupati (cabup) atas nama H Udin Kusnaedi SE MSi. Penyerahan tersebut dilakukan kepada Tim Pilkada DPW PAN Jawa Barat di Bandung, beberapa hari lalu. Tim tersebut terdiri dari Ketua H Maman Wijaya, Wakil Ketua Drs H Loegina Bambang Marhaeni MPd, Sekretaris Heri Sadeli, didampingi Ketua DPD PAN H Udin Kusnaedi SE MSi serta Sekretaris Aang Hasanudin. “Tim Pilkada DPD PAN Kuningan sudah berangkat ke Bandung untuk menyerahkan berkas kandidat. Kita di sana diterima Tim Pilkada DPW PAN Jabar, langsung oleh ketuanya, Pak Imam Wahyudi dan jajaran,” kata Heri Sadeli di DPD PAN, Jl Moch Toha, Kasturi. Berdasarkan tahapan yang telah ditentukan sesuai peraturan partai, salah satu kewajiban Tim Pilkada Kabupaten/Kota melaporkan kinerja ke DPW untuk persiapan tim di daerah. Mulai tahapan pendaftaran penjaringan bakal calon kepala daerah dan wakilnya, serta berbagai persiapan lainnya hingga penyerahan berkas ke DPW. Saat berada di Bandung, tim tidak hanya menyerahkan berkas calon, namun menyampaikan laporan sejauh mana kinerja Tim Pilkada di daerah. “Kita juga sampaikan sejauh mana kinerja tim Pilkada di Kuningan. Sesuai peraturan partai, setahun sebelum pelaksanaan pilkada, tim ini harus sudah dibentuk dan kita melakukan pendaftaran penjaringan calon dengan menghasilkan nama Pak H Udin Kusnaedi yang juga Ketua DPD PAN untuk Kuningan 1 (calon bupati Kuningan, red),” jelasnya. Sesuai juga dengan Peraturan Partai Amanat Nasional tahu 2015 tentang Pemenangan Pilgub dan Pilkada Kabupaten/Kota, lanjut Heri, langkah Tim Pilkada DPW PAN Jabar berikutnya adalah turun ke daerah. Termasuk ke Kuningan untuk menetapkan calon bupati dan wabup. Tim tersebut selanjutnya akan bergabung dalam satu tim di lapangan, terdiri dari Tim Pilkada DPW PAN Jabar, Tim Pilkada Daerah, Pengurus Harian DPD, serta struktur DPC se-Kabupaten Kuningan. “Di sana nanti ditetapkan calon bupati dan wabup hasil dari penjaringan. Untuk jadwalnya nanti menyusul. Setelah itu DPD membuat Berita Acara Penetapan yang akan dilaporkan ke DPW dan DPP. Proses selanjutnya diserahkan sepenuhnya ke DPW dan DPP untuk mengeluarkan rekomendasi,” jelasnya lagi. Kaitan dengan Koalisi Umat yang baru saja dideklarasikan dan dimotori PAN, dia kembali menerangkan, koalisi tersebut dibentuk berdasarkan kesepakatan empat partai. Yakni PAN, PKS, Gerindra dan Demokrat dengan prinsip masing-masing partai menghormati mekanisme penetapkan calon. Yang jelas, menurutnya, kader internal diprioritaskan untuk nanti diusung menjadi pasangan cabup-cawabup Kuningan yang akan didaftarkan ke KPU bilamana tahapan tersebut sudah ada. “Kita juga realistis, ketika figur calon bupati/wabup Koalisi Umat dari internal tidak memungkinkan, dari eksternal juga boleh. Yang jelas kader yang diusung peluangnya nanti menang, kita masih berjalan di masing-masing internal. Kapan batasan waktunya? Yang jelas ketika pendaftaran ke KPU, Koalisi Umat sudah ada pasangan calon. Untuk menjaga kekompakan kita berempat, kita jalin kepercayaan untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan. Kita punya tanggungjawab mengawal ini,” tegas Heri. Ikut menambahkan Wakil Ketua Tim Pilkada DPD PAN Kuningan H Loegina Bambang Marhaeni. Menurutnya, PAN bersama Koalisi Umat terbuka untuk partai lain bergabung selama itu satu visi dan satu misi, atau lebih dalam lagi; sepaham. Koalisi Umat harus betul-betul menelorkan program-program yang diinginkan masyarakat. “Parpol lain yang mau bergabung silahkan saja. Tapi harus satu tujuan, jangan memunculkan ego sektoral. Ke depankan musyawarah mufakat. Dalam artian, segala hal harus disepakati seluruh peserta koalisi. Yang penting Koalisi Umat bermanfaat untuk masyarakat 5 tahun ke depan,” ujarnya. Dia juga menjelaskan, dinamakan Koalisi Umat, bisa mengandung arti umat tidak hanya dari yang beragama Islam, melainkan juga dari agama lain. Sehingga, koalisi ini pun sebetulnya tidak membedakan ras dan suku karena yang dipegang adalah NKRI. Namun bagi yang mempersepsikan lain, kata dia, merupakan hak dalam memaknai arti Koalisi Umat. “Silahkan persepsi di publik mau seperti apa. Yang namanya politik apapun namanya itu bebas. Bagaimana enaknya saja kita ngasih nama. Empat parpol itu tidak hanya memikirkan umat. Tapi entah kebetulan atau tidak, kita juga siap menjaga empat pilar kebangsaan yang sering disosialisasikan di masyarakat. Kan partai kita juga tidak hanya partai berbasis Islam, tapi nasionalis juga,” tandas Bambang. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: