760 Pemuda di Cirebon Ikuti Diklatsar Banser

760 Pemuda di Cirebon Ikuti Diklatsar Banser

CIREBON - Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Cirebon kembali menggelar pendidikan latihan dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) angkatan XI. Acara tersebut diikuti ratusan pemuda dan pemudi dari berbagai penjuru di Kabupaten Cirebon. Bahkan kali ini, sedikit istimewa karena terdapat calon anggota Banser perempuan yang mengikuti diklatsar dari Jumat hingga Minggu (4-6/8) itu. Total peserta yang mengikuti diklatsar kali ini pun membeludak dan jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya, yakni sekitar 760 peserta. Jumlah tersebut menjadikan PC GP Ansor Kabupaten Cirebon memecahkan rekor peserta dilatsar Banser terbanyak sewilayah Jawa Barat. Ketua Umum GP Ansor Kabupaten Cirebon, HM Ujang Busthomi mengatakan, diklatsar dilaksanakan untuk melatih para calon anggota Banser, agar bisa melakukan tugasnya. Yakni menjaga keutuhan NKRI dan menjadi garda terdepan mengawal para ulama dan kiai. “Diklatsar ini untuk mencetak dan menyiapkan kader-kader Banser agar lebih baik dan profesional. Lebih mengamalkan ajaran aswaja. Sehingga, membentuk kader Banser yang tangguh, berkarakter dan memahami nilai-nilai dasar perjuangan ke-NU-an dan ke-Ansor-an,” tuturnya. Ujang menjelaskan, para peserta diklatsar mendapatkan beberapa materi yang diberikan langsung oleh instruktur profesional yang terlatih. Sehingga materi yang didapat tidak sembarang dan bisa digunakan untuk tugas-tugas Banser. “Materi dasar-dasar kebanseran dipahami dengan menyeluruh. Praktik teori ada PBB, lalin dan Dalmas, anti terorisme. Praktik pengenalan senjata ringan, bela diri, terakhir ditutup pembaiatan,” ujar Ujang. Sementara itu, kontingen dari wilayah Kapetakan mengirimkan 119 peserta diklatsar. Mereka terdiri dari 72 SMK NU Kapetakan dan sejumlah pengurus Ansor dan PKB Kecamatan Kapetakan. \"Sebagai pemuda harus semangat menanamkan rasa cinta tanah air. Sudah sangat tepat jika para pemuda ikut terlibat berkarya dalam mengisi kemerdekaan,\" kata Syahidin, selaku ketua Yayasan Wahdatut Tholab yang menaungi SMK NU. Harapannya, para pemuda menjadi pelopor dalam memajukan bangsa dan negara. Menjadi baris terdepan melawan kelompok intolrir yang ingin memecah belah bangsa dan negara. (dri)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: