Pemilihan Wabup Cirebon Bisa Dipercepat, Selly Temui Banyak Rintangan

Pemilihan Wabup Cirebon Bisa Dipercepat, Selly Temui Banyak Rintangan

CIREBON - Kekosongan kursi wakil bupati Cirebon akan segera terisi. Targetnya, akhir Agustus, Kabupaten Cirebon mempunyai wakil bupati baru pengganti Tasiya Soemadi Al Gotas. Ketua Panlih Wakil Bupati Cirebon periode 2014-2019, Rudiana mengatakan, berdasarkan informasi di media, bahwa rekomendasi DPP PDIP sudah muncul. Tapi tetap saja, partai pengusung harus mengusulkan dua nama bakal calon wakil bupati sesuai aturan perundang-undangan. “Kalau dari panlih sudah membuat schedule tahapan. Tapi, tetap kita harus menunggu usulan dua nama bacawabup dari bupati. Ketika dua nama bacawabup sudah masuk ke kita, baru disesuaikan antara tahapan dengan jadwal,” ujar politisi PDIP itu kepada Radar Cirebon. Menurutnya, ketika nama sudah masuk di minggu sekarang, paling cepat pemilihan wakil bupati di pertengahan bulan atau enam hari setelah nama bacawabup masuk ke panlih. Sedangkan proses paling lama sampai pemilihan wakil bupati itu 12 hari. “Jadi, kalau hitungan kasar, tanggal 20 Agustus ke atas itu sudah dilakukan pemilihan. Karena tahapan proses pemilihan bisa dipersempit, yang tadinya setiap tahapan diberi waktu masing-masing tiga hari, bisa jadi satu hari. Jadi akhir Agustus, kita sudah punya wakil bupati yang baru,” terangnya. Dia menyampaikan, hari ini kalau tidak ada halangan, akan menggelar rapat untuk mempercepat tahapannya. Disinggung seperti apa proses pemilihan wakil bupati nanti, Ketua PAC PDIP Kecamatan Jamblang itu mengaku, semuanya tergantung dari proses paripurna. “Kalau di awal diambil keputusan untuk musyawarah mufakat, ya kita ambil musyawarah mufakat. Tapi, ketika masih ada anggota DPRD yang tidak setuju, terpaksa kita lakukan voting. Yang jelas, kita sudah siapkan dua opsi termasuk surat suara pemilihan,” jelasnya. Terpisah, pengamat politik Afif Rivai memprediksi, Selly bakal menemui banyak ganjalan dan tantangan selama menjabat wakil Bupati Cirebon. Dibutuhkan kerja keras, untuk membuktikan dirinya layak menjadi orang nomor dua di Kabupaten Cirebon. “Soal rekomendasi memang haknya PDIP selaku partai pengusung Jago Jadi. Sehingga, ketika pak Gotas diganti Ibu Selly yang ditunjuk itu wajar dong,” ujarnya. Namun Afif mengatakan, Selly tidak cukup hanya mengandalkan pengalaman sebagai anggota DPRD Jawa Barat Dapil Cirebon Indramayu. “Itu sangat berbeda antara anggota dewan dengan pimpinan daerah. Pengalaman ibu Selly ibelum cukup untuk bisa mengelola dan memimpin pemerintah Kabupaten Cirebon,” ungkapnya. Afif mengatakan, Selly perlu kerja keras agar bisa menyesuaikan dengan kondisi di Kabupaten Cirebon. “Kalau dewan provinsi walaupun dapil Cirebon, kan itu nggak setiap saat selalu ada di Cirebon. Sementara jadi pimpinan daerah, selain harus tahu masalah dan karakteristik masyarakatnya, juga punya solusi mengatasi persoalan warga,” ujarnya. Afif yakin akan banyak permasalahan yang dihadapi Selly selama menjabat wabup. Tidak hanya menemui ganjalan dari eksternal, tapi juga di internal PDIP. “Apalagi kemarin banyak juga kader PDIP yang notabene sebagai partai pengusung yang melakukan penolakan terhadap Selly. Sehingga ini harus segera diselesaikan. Meski DPC mengklaim sudah selesai dan mendukung Selly, tapi ini juga harus menjadi perhatian khusus bagi Selly, agar bisa diterima seluruh lapisan khususnya di PDIP Kabupaten Cirebon,” pungkasnya. (sam/den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: