Berbarengan dengan Idul Adha, Jadwal Hari Jadi Kuningan Berubah
KUNINGAN-Panitia Peringatan Hari-hari Besar Nasional (PHBN) Kabupaten Kuningan telah menyusun sejumlah kegiatan dan hiburan rakyat dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-519 Kabupaten Kuningan, 1 September mendatang. Di antaranya tradisi babarit, wayang golek, hingga sapton, panahan dan pacuan kuda tradisional. Kabag Humas Setda Kuningan Wahyu Hidayah MSi selaku sekretaris PHBN 2017 mengatakan, kemeriahan Hari Jadi Kabupaten Kuningan kali ini mengalami perubahan dari jadwal seperti tahun sebelumnya. Sebab, tanggal 1 September yang seharusnya dilaksanakan Rapat Paripurna Hari Jadi Kabupaten Kuningan bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. “Berdasarkan hasil musyawarah seluruh panitia, maka disepakati pelaksanaan Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi ke-519 Kuningan dilaksanakan pada hari Senin, 4 September 2017 mendatang. Dilanjut hiburan rakyat sapton dan panahan tradisional,” ungkap Wahyu kepada Radar Kuningan. Namun demikian, kata Wahyu, sejumlah rangkaian kegiatan memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Kuningan juga akan digelar sejak jauh hari. Diawali dengan pagelaran Wayang Golek Putra Giri Harja III pada tanggal 19 Agustus 2017 di Desa/Kecamatan Subang. Kemudian pada hari Minggu, 3 September, digelar tradisi babarit di Jalan Siliwangi, depan Pendopo Kabupaten Kuningan. Ada sedikit perubahan konsep pada tradisi babarit nanti. Di mana, kali ini tidak akan menampilkan banyak nasi tumpeng seperti tahun-tahun sebelumnya. Nanti akan diganti dengan nasi pincuk yang akan dibagikan kepada masyarakat yang hadir. “Hal ini agar tidak ada yang terbuang seperti tahun lalu. Nasi tumpeng tetap akan diadakan, tetapi hanya satu, untuk dipotong oleh Pak Bupati sebagai simbol saja,” kata Wahyu. Kemeriahan lainnya, kata Wahyu, adalah tradisi pacuan kuda tradisional di lapang pacuan kuda Jalan Baru Soekarno, berbarengan dengan acara jalan santai dengan start dari Pendopo dan finis di lapangan tempat terselenggaranya pacuan kuda, 17 September. Selain itu, ada pagelaran Wayang Ajen di Desa Cijemit pada tanggal 23 September. “Pameran pembangunan dan karnaval budaya tetap akan digelar seperti tahun lalu. Mudah-mudahan acara-acara yang kami sajikan bisa menjadi tontonan yang menghibur sekaligus menarik wisatawan dari luar daerah berbondong-bondong datang ke Kuningan,” harap Wahyu. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: