Warga Panjunan Mengeluh Debu Batu Bara, Pelindo Pasang Alat Deteksi

Warga Panjunan Mengeluh Debu Batu Bara, Pelindo Pasang Alat Deteksi

CIREBON  - Debu batubara kembali dikeluhkan warga Kelurahan Panjunan Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon. Merespons  PT Pelindo II Cirebon memasang alat deteksi udara di atas permukiman warga. Alat ini akan terpasang secara bergantian selama tujuh hari dengan tujuh titik. Alat yang digunakan pun terdapat tiga macam untuk udara dan penyedot debu. \"Ini titik-titiknya sudah ditentukan KLH (Kementerian Lingkungan Hidup). Ada yang untuk menyaring debu kecil dan besar, teknisnya alat ini menyedot debu,\" kata salah satu petugas PT Pelindo II Cirebon, Nur Samsudin, kepada Radar, Jumat (11/8). Meski adanya pemasangan alat deteksi udara, warga setempat juga masih mempertanyakan hasilnya. Seperti yang disampaikan Ketua RW 1 Kelurahan Panjunan, Jafar Sidik. Ia tak mau pemasangan itu akal-akalan. Percuma bila alat deteksi dipasang, tapi bongkar muat batubara malah dihentikan sementara. “Kalau begitu, ya namanya akal-akalan,” ucap dia. Jafar menjelaskan, beberapa hari debu batubara yang berasal dari Pelabuhan Cirebon ada di halaman dan atap rumah warga. Namun, yang menjadi aneh RW 1 justru tidak masuk sebagai prioritas untuk penanganan. Padahal lokasi permukiman warga RW 1 berada persis di samping Pelabuhan Cirebon. Selama ini, warga di kawasan itu paling terdampak dengan debu. Hal senada diungkapkan salah seorang warga, Haris. Beberapa bulan terakhir, debu batubara memang tidak betebaran. Namun, sejak cuaca berangin, debu muncul lagi. \"Kadang ada di lantai, di atap,\" katanya. Sementara itu, Ketua RW 8 Kelurahan Panjunan, Robert membenarkan, dampak debu batubara mulai dirasakan kembali. Pihaknya meminta kepada KSOP maupun Pelindo untuk maksimal dalam penanganan terhadap bongkar muat batu bara. \"Apalagi sekarang cuacanya panas dan berangin,\" ujarnya. Robert meminta kepada KSOP maupun Pelindo untuk maksimal dalam penanganan terhadap bongkar muat batu bara. \"Saya minta KSOP dan Pelindo untuk maksimal dalam meminimalisir debu,\" harapnya. Sementara itu, Ketua Forum RW Kelurahan Panjunan, Zaki Mubarak menambahkan, banyak masyarakat yang merasakan sesak dan tenggorokan kering akibat debu tersebut. Pihaknya berharap penangannya lebih maksimal. \"Pelindo dan KSOP harus bertanggungjawab dalam penanganan ini. Jangan sampai gejolak terjadi lagi,\" harapnya. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: