Tradisi Seri

Tradisi Seri

BOLOGNA- Inter Milan memulai musim ini dengan kurang meyakinkan. Setelah gagal merebut Piala Super Eropa karena kalah dari Atletico Madrid (27/8), kini mereka juga gagal menang pada giornata (pekan) pertama Serie A Liga Italia, kemarin dini hari (31/8). Memang, Nerazzurri -julukan Inter- tidak kalah dalam lawatannya ke Stadion Renato Della’Ara, menantang Bologna. Namun, ditahan seri tanpa gol oleh tim yang musim lalu finis di posisi ke-17 Serie A, jelas bukan hasil yang sesuai harapan. Apalagi, di kala Bologna sedang mengalami kemelut internal lantaran pemecatan allenatore Franco Colomba hanya sehari jelang laga perdana di Serie A melawan Inter. Meski begitu, Inter tetap saja gagal memanfaatkan situasi. Kegagalan yang membuat allenatore Rafael Benitez menjadi sorotan. Terutama dari tifosi Inter yang masih membanding-bandingkannya dengan Jose Mourinho. Namun, Benitez tidak gusar. Sebab, Presiden Inter Massimo Moratti tetap mendukungnya. Moratti tetap santai menanggapi hasil seri melawan Bologna. “Tim ini masih berkembang. Saya tetap yakin. Lagipula dalam beberapa musim terakhir hasil imbang di awal selalu membawa keberuntungan,” ujar Moratti, seperti dikutip Football Italia. Ya, dalam tiga musim terakhir, Inter memang selalu meraih imbang di pekan pertama. Skornya selalu 1-1. Nyatanya, mereka selalu scudetto pada akhir musim. Musim lalu, mereka ditahan Bari, pada 2008-2009 dihadang Sampdoria, dan sebelumnya Udinese pada 2007-2008. Terlepas dari statistik itu, performa Inter memang lebih baik daripada ketika mereka bertarung di Piala Super Eropa. Padahal, mereka tidak dapat turun dengan kekuatan penuh karena cedera bek kanan Douglas Maicon dan mereka juga sedang lelah. Dengan kondisi seperti itu, Inter tetap saja sangat dominan. Mereka memiliki begitu banyak peluang. Sayang, tidak ada gol yang tercipta. Selain karena ketatnya pertahanan Bologna, performa apik kiper Bologna Emiliano Viviano juga patut diacungi jempol. Beberapa kali Viviano memblok peluang Inter yang dimiliki Samuel Eto’o, Wesley Sneijder, dan Goran Pandev. Termasuk menahan tendangan bebas Sneijder yang sempat membentur tembok pertahanan pada injury time babak kedua. “Setidaknya kami melepas 15 tembakan ke arah gawang dan penjaga gawang mereka sangat bagus,” kata Benitez, kepada Sky Sport. “Setidaknya kami bermain lebih baik dibandingkan laga sebelumnya (melawan Atletico, red),” lanjutnya. Menurut Benitez, Javier Zanetti dkk menunjukkan keinginan menang yang besar. Sesuatu yang hilang ketika melawan Atletico. “Performa kami di babak kedua jelas lebih bagus. (Diego) Milito, Eto’o, dan Sneijder bermain hebat,” jelas pelatih asal Spanyol itu. Benitez juga tenang-tenang saja dengan hasil menawan rival sekota AC Milan di pekan pertama serta agresivitas mereka di bursa transfer. “Saya tahu, ini akan menjadi musim yang sulit. Yang terpenting, mental kami tetap terjaga, itu krusial,” lanjutnya. Di sisi lain, presiden anyar Bologna Sergio Porcedda yang membuat keputusan mengejutkan dengan memecat Colomba karena performa buruk di pramusim, puas dengan hasil seri melawan Inter. “Ini akan meningkatkan kepercayaan diri tim,” paparnya. Porcedda menjadi sorotan fans Bologna karena memecat Colomba dan di laga kemarin menunjuk pelatih tim junior Paolo Magnani sebagai karteker. Berbagai banner dan spanduk protes terlihat di dalam dan luar stadion, kemarin dini hari. (ham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: