Ramalan Gempa Picu Keresahan
INFORMASI gempa beredar secara cepat di media sosial maupun grup-grup chating kemarin. Isinya, “Gempa bumi berkekuatan 9.0 skala Richter akan menghantam kota Medan dan sepanjang Sumatera pada 30 November 2017 (mungkin sedikit lebih cepat atau lebih lambat).” Nah, ternyata kabar itu bermula dari berita di sejumlah situs. Salah satunya, topmetro.news. Informasi dari situs tersebut kemudian dikutip banyak situs lain di Medan. Berdasar penelusuran Jawa Pos (Radar Cirebon Group), situs topmetro.news menurunkan tulisan itu pada Februari 2017. Lalu, situs-situs lain mengutipnya beberapa hari terakhir ini. Termasuk Teropong.id. Tulisan yang diunggah topmetro.news tersebut ternyata hanya ramalan seseorang bernama Jucelino Nobrega. Konon nama itu merupakan guru asal Brasil yang mempunyai pemikiran spiritual luar biasa. Jucelino disebut sempat mengirim surat ke Jokowi memperingatkan soal gempa tersebut. Selain gempa di Medan, Jucelino meramalkan erupsi Gunung Raung pada 22 Juli 2015. Erupsi itu disebut sampai membuat Bandara Ngurah Rai di Bali harus ditutup karena abu vulkanis. Kabar yang tidak jelas tersebut pun sempat membuat masyarakat panik. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) langsung membuat rilis terkait dengan kabar itu. Rilis yang ditandatangani Deputi Bidang Geofisika BMKG Dr Ir Muhamad Sadly, MEng tersebut jelas menyatakan bahwa kabar itu hoax yang disebarkan orang tidak bertanggung jawab dan menginginkan terjadinya keresahan dan kekacauan. “Perlu diketahui, saat ini belum ada teknologi yang dapat memperkirakan dengan tepat, kapan, di mana, dan berapa kekuatan gempa bumi akan terjadi. Sehingga masyarakat jangan mudah percaya isu ramalan gempa,” ucap Sadly dalam rilisnya. Dia juga membantah adanya isu patahan pada jalur Tanjung Pura–Tanjung Morawa yang memicu gempa. Sadly meminta masyarakat mencari informasi melalui situs dan akun-akun media sosial resmi milik BMKG. Untuk mengonfirmasi kebenaran rilis tersebut, Jawa Pos mengonfirmasi Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono Sutoprawiro. “Rilis itu benar. Saya tadi yang menyusunnya,” ujarnya saat dikonfirmasi via telepon. (gun/eko/c20/fat) Fakta: - Ramalan gempa di Medan hanya untuk membuat kacau dan resah. - Belum ada teknologi yang dapat memperkirakan dengan tepat kapan, di mana, dan berapa kekuatan gempa bumi akan terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: