BK Pastikan Suap Tidak Ada
KUNINGAN - Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya Tim investigasi Badan Kehormatan (BK) DPRD Kuningan membeberkan hasilnya. Di ruang Komisi C, Selasa (31/8), tim yang diketuai oleh Syaiful Bachari SH itu menegaskan bahwa isu dugaan suap yang tengah merebak tersebut tidak terbukti. Di hadapan sejumlah pekerja media, Ketua BK Syaiful Bachri SH menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan sejak berita itu muncul di media. Mulai dari mengorek keterangan dari pimpinan Komisi A, mantan Kabag Hukum Jatnika SH MPd, Sekda Drs Nandang Sudrajat sampai pihak Toserba Yogya. ”Kami sudah meminta keterangan kepada semua pihak yang terkait dengan dugaan suap ini. Dan mereka semua mengatakan tidak menerima ataupun memberi suap seperti yang diisukan selama ini. Bahkan tanpa kami minta pun, mereka berani mengucapkan sumpah,” ucap Syaiful Bachri didampingi jajaran BK lainnya. Ia melanjutkan, BK sudah melaksanakan tugas sesuai dengan tata tertib DPRD pasal 58 ayat 1 sub b tentang tugas BK. Tugas tersebut yakni dengan melakukan penyelidikan dan verifikasi atas pengaduan indikasi adanya anggota yang melanggar tatib DPRD. ”Atas indikasi suap yang merebak di masyarakat, kami simpulkan bahwa berdasarkan hasil investigasi kami menyatakan itu tidak terbukti. Maka dari itu kami memohon agar nama lembaga ini kembali pulih,” kata politisi asal PPP tersebut. Ungkapan Syaiful diperkuat oleh Wakil Ketua BK, Toto Tohari SE. Dia menegaskan, setelah melakukan penyelidikan selama seminggu, indikasi suap tidak terbukti. Namun jika di kemudian hari ada pihak yang menemukan bukti, ia berharap agar segera mengadukannya ke BK. ”Kalau ada bukti rekaman, kuitansi ataupun pengakuan pelaku kami siap untuk menerima aduannya. Dan untuk masuk ke ranah hukum itu di luar kewenangan kami. Silahkan-silahkan saja,” ungkap politisi asal PDIP itu. Ketika Radar menanyakan apakah mencuatnya isu suap lantaran tidak adanya pemerataan? Toto mulai terlihat membuka diri. Pihaknya mengaku sempat mendapatkan keterangan mengenai penyebab mencuatnya isu tersebut. ”Kata Pak Ujang (Wakil Ketua Komisi A, red), awalnya ada kecurigaan dari anggota lain di Komisi A karena salah persepsi. Waktu itu Pak Sekda menelpon salah seorang pimpinan komisi dan di telpon terdengar kalimat ’Sudah beres’. Mungkin dari situ awal mencuatnya isu suap,” jelas Toto. Selain Syaiful dan Toto, tampak tiga anggota BK lain ikut mengeluarkan pernyataan pada konferensi pers kemarin. Seperti H Yanto Badriyanto S.Sos, Yudi Moh Rodi SE dan H Dadang Suprijadi. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: