Kali Kriyan Darurat Sampah, DLH segera Temui BBWS

Kali Kriyan Darurat Sampah, DLH segera Temui BBWS

CIREBON – Tumpukan sampah di bantaran Sungai Kriyan kian mengkhwatirkan. Warga setempat mengeluhkan polusi yang ditimbulkan dan meminta dibangun pagar agar tak tumpukan sampah tak terus menggunung. Di lain pihak, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), R Abdullah Syukur berjanji segera menindaklanjuti permasalahan sampah tersebut dan menyiapkan pengangkutan. \"Segera kita siapkan armada dan petugas untuk mengangkut itu,\" ujar Syukur, saat ditemui Radar di kantornya, Rabu (23/8). Syukur menargetkan, permasalahan sampah di kawasan tersebut akan selesai dalam satu pekan. Ia juga akan koordinasi dengan instansi terkait lainnya mengatasi penumpukan sampah di bantaran sungai. \"Kalau yang di kriyan saya bilang darurat. Melihat volume sampah seperti itu, Insya Allah selesai seminggu. Kita juga akan koordinasi dengan BBWS, karena itu wilayahnya mencakup sungai,\" katanya. Syukur miris melihat kondisi lingkungan yang masih dipenuhi sampah, khususnya di bantaran sungai. Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Membuang sampah ke sungai sama dengan mengundang bencana. “Itu bisa menimbulkan bibit penyakit, bisa bikin banjir,” katanya. Meski telah menyiapkan pengangkutan, Syukur juga meminta warga turut menjaga kebersihan lingkungan. Sebab, persoalan sampah bukan hanya tanggung jawab dinas lingkungan hidup, melainkan seluruh elemen masyarakat.\"Masalah keindahan dan kenyamanan kota tidak akan terwujud tanpa peran serta masyarakat,\" tandasnya. Di tempat terpisah, Ketua RT 05 Pegajahan Selatan Kelurahan Jagasatru Pekalipan, Nurhatati (45) mengaku sudah meminta ada pembenahan di lokasi. Salah satunya pemasangan pagar. Menurut dia, pagar didapatkan dari kelurahan tersebut hanya setinggi 120 cm. Sehingga tidak bisa menjadi pencegah orang untuk membuang sampah di lokasi itu. \"Kalau hanya 120 cm ini takutnya orang-orang malah jadi lebih gampang buang sampah, kalau lebih tinggi lagi baru bisa efektif,\" ujarnya. Sudah tiga hari kebelakang pemasangan pagar baru bagi bantaran Sungai Kriyan itu dilaksanakan. Nurhatati menyarankan untuk adanya pengerukkan sampah terlebih dahulu. Sehingga nantinya, akan tuntas inti permasalahannya. \"Seharusnya kalau mau dipasang pagar ini lebih baik dikeruk dulu sampahnya. Hari ini lebih mending volumenya karena sudah dibakar, tapi tumpukan sampah ini sudah sampai menjadi tanah karena terlalu lamanya,\" tuturnya. Nantinya, sepanjang 80 meter bantaran Sungai Kriyan akan dipagari. Hal tersebut tentunya akan menjadi salah satu upaya Kelurahan Jagasatru dalam penanggulangan sampah di bantaran Sungai Kriyan. Penumpukan sampah di bantaran sungai tersebut sudah berlangsung selama tiga tahun ke belakang. Hal tersebut rupanya berasal dari kebiasaan warga membuang sampah di lokasi tersebut. Lucunya, yang membuang sampah di bantaran tersebut bukan berasal dari warga RW 5 yang termasuk dalam area terdekat, melainkan banyak dari warga rw maupun kelurahan lain yang juga ikut membuang sampahnya disini. \"Yang buang bukan hanya dari warga kami, banyak dari warga lain. Mereka biasa buang sampahnya di jam-jam larut seperi jam 2 atau 3 pagi pakai becak,\" ujarnya. (mik/myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: