Diserang Hama dan Gagal Panen, Serapan Beras Bulog Turun
CIREBON - Meski serapan beras Bulog Sub Divre Cirebon yang meliputi Kota/kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka mengalami penurunan, lantaran serangan hama dan gagal panen. Namun diklaim, serapan beras Bulog Sub Divre Cirebon dinilai terbanyak kedua setelah Jember. Kepala Seksi Pengadaan Beras Bulog Sub Divre Cirebon, Dadang Unanda mengatakan, dari target penyerapan beras 150 ribu ton kini baru mencapai 80.700 ton atau setara dengan 54 persen. \"Kami akui tahun ini penyerapan menurun dibanding tahun lalu, karena faktor cuaca. Seperti gagal panen dan hama. Namun meski menurun penyerapan pengadaan kami merupakan terbanyak ke dua setelah Kabupaten Jember,\" ungkap Dadang pada Radar, Minggu (27/8). Lebih lanjut, ujar Dadang, penyerapan pengadaan beras ini terbanyak dari Kabupaten Cirebon, disusul oleh Kabupaten Majalengka. Hal itu, kata Dadang, lantaran Kabupaten Cirebon merupakan daerah surplus beras ditambah dengan adanya 70 mitra kerja sementara untuk Kabupaten Majalengka ada 16 mitra kerja. \"Ditotal ada 92 mitra kerja yang terbagi di wilayah Bulog Sub Divre Cirebon, dan memang paling banyak Kabupaten Cirebon, karena mitra kerjasanya saja mencapi 70. Selain dengan mitra kami juga bekerjasama dengan Gapoktan,\" terangnya. Menurutnya, hampir di seluruh wilayah Indonesia tengah menghadapi musim kemarau, ditambah dengan banyaknya virus hama yang menyerang tanaman padi. Biasanya, satu hektare lahan sawah produktif di wilayah Sub Divre Cirebon jika tidak mengalami gagal panen, maka dapat menghasilkan padi 7-8 ton. Namun saat ini, rata-rata satu hektare hanya mempu menghasilkan padi setara 1-2 ton bahkan lima kwintal. \"Ini semuanya seluruh Indonesia, karena kering dan banyaknya hama menyebabkan gagal panen. Kalau di wilayah Sub Divre Cirebon hamanya berupa hama klowor,\" beber Dadang. Meski demikian, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian perihal antisipasi hama dan kekeringan. Juga bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan dan pihak TNI. Pihaknya juga memiliki strategi yang dilakukan antara lain mengintensifkan satuan kerja pengadaan untuk membeli langsung kepada para petani dan bekerjasama dengan mitra atau penggilingan kecil. Serta menggandeng tim gabungan yang terdiri dari TNI dan Dinas Pertanian baik informasi panen atau pembelian bersama-sama. \"Selain itu, juga peningkatan komunikasi dengan mitra kerja yang intensif untuk akselerasi peningkatan serapan, serta bersinergi dengan BUMN untuk pengolahan dan pengadaan beras. Mudah-mudahan hingga akhir tahun target pengadaan beras Buog Sub Divre Cirebon sebanyak 150 ribu ton dapat tercapai,\"harapnya. (via)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: