Pemkab dan DPRD Sama-sama Setuju Tolak Full Day School

Pemkab dan DPRD Sama-sama Setuju Tolak Full Day School

CIREBON-Aksi para santri se-Kabupaten Cirebon dan warga Nadhatul Ulama di taman pataraksa Sumber, kabupaten Cirebon yang menolak program Full Day School langsung mendapatkan respon dari Pemerintah Kabupaten Cirebon. Di hadapan ribuan santri, Sekda Kabupaten Cirebon Yayat Ruhyat menyatakan tidak setuju adanya Full Day School. Menurutnya, hanya beberapa SMA di Kabupaten Cirebon yang menerapkan program Full Day School. \"Kalau FDS ini kewenangannya Pemprov Jawa Barat, tetapi dari hati nurani kami juga mendukung penolakan FDS ini, bila perlu mari kita bersama sama datang ke Bandung atau jakarta untuk menyampaikan aspirasi penolakan FDS ini. Nanti kita yang memfasilitasi,\" ujar Yayat. Hal yang senada juga dikatakan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Mustofah. Dirinya sangat mendukung warga Nadhatul Ulama menolak kebijakan FDS sebagai ketentuan Permendikbud nomor 23 tahun 2017. \"Kalau ada yang mematikan pendidikan pesantren dan madrasah jelas kami menolak. Saya seperti ini (jadi anggota DPRD) berkat pendidikan madrasah. Saya yakin pemerintah akan mendengar aspirasi santri. Kami mendukung penolakan FDS dan akan merekomendasikan agar pemerintah mencabut itu,\" tegasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Asdullah dirinya juga mengatakan ketidak setujuannya terhadap kebijakan FDS. Menurutnya, program FDS dinilai menghambat program pendidikan di Kabupaten Cirebon. \"Ada tiga dasar kami menolak FDS, pertama mereka sebagai penerus bangsa, menghambat perda pendidikan, yang pertama membaca Alquran. Oleh karena itu kami benar-benar tolak FDS,\" ujarnya. (cecep)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: