BIJB Siapkan Jalan Recovery, Pembebasan Lahan Rp64 M

BIJB Siapkan Jalan Recovery, Pembebasan Lahan Rp64 M

MAJALENGKA-Akses jalan antar desa di Kertajati yang terpotong pembangunan runway (landasan pacu) Bandara Internasional Kertajati, siap dibangun sebelum bandara dioperasikan tahun 2018 mendatang. Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal membangun konstruksi setelah proses pembebasan lahan selesai. Direktur utama PT BIJB Virda Dimas Eka Putra menjelaskan, seluruh aspek yang terdampak pembangunan BIJB tentu sudah disiapkan. Termasuk recovery terhadap fasilitas umum yang terdampak, salah satunya jalan penghubung antar desa di Kecamatan Kertajati yang terputus. “Kita sudah bicarakan seluruh proses revovery, terakhir rapat dengan Asda Provinsi untuk membangun ulang jalan lingkar antar desa itu sudah dianggarkan pembebasan lahanya. Di APBD perubahan provinsi sudah direncanakan pembangunan konstruksi,” kata Virda, usai pendistribusian hewan kurban dari PT BIJB ke desa-desa terdampak bandara, Kamis (31/8). Pada APBD murni 2017 ini dianggarkan dana pembebasan lahan untuk membuat jalan lingkar senilai Rp64 miliar. Sedangkan anggaran pembangunan konstruksi jalan sedang dikalkulasi, untuk kemudian dimasukkan ke anggaran APBD Perubahan Pemprov 2017 dalam waktu dekat ini. Kalkulasi menghitung panjang dan lebar jalan yang akan dibangun tersebut. Virda menambahkan saat ini progress pembangunan bandara secara keseluruhan sudah mencapai 54 persen, dan ditargetkan Desember 2017 konstruksinya sudah rampung. Sehingga ada waktu untuk mengurus dokumen-dokumen kelayakan, agar pada kuartal pertama 2018 atau Februari bandara kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini bisa segera beroperasi. Kepala Desa Mekarmulya Oom Tarkam menyebutkan setelah terbangun runway bandara dua tahun terakhir ini, akses jalan masuk dan keluar dari desanya menuju kecamatan terputus. Sejauh ini warganya terpaksa melalui jalur runway karena masih diperbolehkan. Tapi tidak akan berjalan selamanya, apalagi ketika bandara sudah mulai beroperasi. Opsi lainnya. Lanjut Oom, warga harus memutar jauh ke Desa Sukamulya, Sukakerta, dan Pasiripis yang jarak tempuhnya bisa mencapai 15 kilometer. Sehingga pihaknya berharap jalan yang akan dibangun tersebut segera terealisasi supaya aktivitas warga kembali normal. “Kami berharap pembangunan jalan recovery bisa secepatnya. Kalau sampai bandara beroperasi dan belum ada solusi, kami mau lewat kemana. Katanya kawasan bandara itu wilayah otoritas khusus, kalau warga kami nerobos bisa dihukum. Siapkan juga dong solusinya sebelum bandara beroperasi,” harapnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: