Sehari sebelum Idul Adha, Pemkab Beri Beras ke-47 Warga Miskin
KUNINGAN-Sehari menjelang Idul Adha, 47 warga miskin di sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan mendapat bantuan beras dan paket lauk pauk dari Pemerintah Kabupaten Kuningan dan Jaring Pengaman Umat (JPU) Kuningan, Kamis (31/8). Bupati Kuningan Acep Purnama menyerahkan bantuan tersebut secara simbolis kepada dua warga miskin di Blok Cangkuang, Kelurahan Kuningan dan Desa Cibinuang, didampingi sejumlah pejabat terkait dan pengurus JPU Kuningan, Kecamatan Kuningan. Selanjutnya, pengiriman bantuan dilakukan secara gerilya oleh tim dari JPU Kuningan kepada warga yang tempat tinggalnya terpencar di delapan kecamatan yang saling berjauhan. “Bantuan beras dan lauknya ini diberikan sengaja pada H-1 Idul Adha, agar mereka juga bisa berlebaran. Jangan sampai ketika sebagian besar umat Islam bergembira merayakan Idul Adha, mereka malah kesusahan karena tak punya beras di hari raya,” kata Acep didampingi Asisten Daerah Dodi Nurohmatudin dan Kabag Ekonomi Toto Toharudin. Ekspresi keperihatinan terlihat dari wajah Bupati Acep saat memberikan bantuan kepada salah satu keluarga yang tinggal di gubuk reot di pinggir jalan menuju Citangtu yang berbatasan langsung dengan jurang sangat curam. Di rumah yang ditempati Jasim bersama istri dan seorang cucu tersebut, kondisinya sangat mengkhawatrikan karena masih beralaskan tanah dengan dinding bilik serta atap dari terpal. Melihat kondisi tersebut, bupati pun berjanji akan mengupayakan membangunkan rumah yang layak untuk Jasim dan keluarganya secepatnya. Menurut Acep, kondisi rumah Jasim tersebut sangat tidak layak dan berisiko terjadi longsor jika terjadi musim hujan. “Nanti kita carikan tanah milik desa atau negara untuk dibangun rumah yang layak untuk keluarga Pak Jasim untuk dipinjamkan, bukan untuk hak milik. Rumah ini sangat tidak layak karena berdiri di pinggir jalan sekaligus bantaran sungai yang sangat curam, sehingga sangat berbahaya apabila terjadi hujan besar dan terjadi longsor,” kata Acep yang langsung disambut kesiapan Jasim jika memang harus dipindahkan. Ekspresi serupa kembali terlihat dari raut wajah Acep saat mengunjungi seorang penderita lumpuh di Desa Cibinuang, Kecamatan Kuningan, yang kini harus tinggal menumpang di rumah salah satu keponakannya. Acep mengatakan, seluruh warga miskin yang tergolong kronis tersebut ke depan akan menjadi tanggungan Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup sehari-harinya, termasuk terhadap kebutuhan kesehatannya. “Kali ini Pemerintah Kabupaten Kuningan bekerjasama dengan Jaring Pengaman Umat (JPU) yang memberikan data akurat terkait masyarakat yang benar-benar membutuhkan dan harus menjadi prioritas untuk dibantu. Secara bertahap, data tersebut akan terus dikumpulkan kemudian diberi bantuan sehingga tidak ada lagi warga Kuningan yang kondisinya terlantar dan tidak mendapat perhatian dari pemerintah,” kata ACep. Sementara itu, perwakilan JPU Kuningan yang juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Kuningan Ukas Suharfaputra mengatakan, bantuan tersebut merupakan yang ketiga kali disalurkan kepada warga Kuningan yang masuk dalam golongan kaum paling miskin. Artinya, kata Ukas, pemberian bantuan tersebut benar-benar sasarannya kepada warga miskin yang sudah tidak mungkin untuk mencari penghidupannya sendiri seperti mengalami kelumpuhan, jompo dan sakit kronis atau lainnya. “JPU sebagai wadah berkumpulnya para pegiat sosial baik perseorangan, organisiasi, perusahaan swasta termasuk beberapa dinas Pemerintahan Kabupaten Kuningan, mempunyai misi memberikan bantuan kepada warga penyandang masalah sosial yang belum tersentuh karena terkendala administrasi kependudukan dan lainnya. Salah satu yang telah berjalan adalah penyaluran bantuan beras yang kini sudah berjalan tiga kali, dan kali ini mendapat dukungan dari bupati langsung,” kata Ukas. Dalam penyaluran bantuan kali ini, kata Ukas, setiap warga miskin mendapat bantuan satu karung beras dari Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Bagian Ekonomi yang mendapat jatah beras bulog untuk kedaruratan dan bencana serta ada tambahan paket lauk pauk dari RS El Syifa Kuningan. Adapun mereka yang mendapat bantuan, merupakan warga yang tercatat sebagai kaum paling miskin yang terdata oleh JPU sebanyak 47 orang. “Kami punya data warga miskin dan terbagi dalam tiga kategori yaitu zona hijau, kuning dan merah. Yang kita bagikan bantuan kali ini adalah yang termasuk dalam zona merah atau paling miskin tadi karena sudah tidak produktif untuk mencari penghasilan. Bantuan ini akan terus kami berikan secara rutin dan kontinyu setiap bulan, sambil kami terus lakukan penyisiran mendata warga penyandang masalah sosial untuk kita bantu bersama-sama pada periode berikutnya,” kata Ukas. Dikatakan Ukas, saat ini sedikitnya ada lima dinas yang terlibat dalam JPU di antaranya Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP), Dinas Penataan Ruang, Pemukiman dan Perumahan (DPRPP), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pertanian (Distan) dan Dinas Pemerintahan dan Masyarakat Desa (DPMD) serta beberapa instansi lain seperti Baznas, RSU El Syifa serta beberapa komunitas dan LSM yang bergerak di bidang kemanusiaan. Di komunitas ini, kata Ukas, mereka akan saling berkoordinasi berbagi informasi dan mencarikan solusi bersama ketika ditemukan ada warga yang mengalami masalah sosial dan kedaruratan seperti butuh ambulan, donor darah dan lainnya tanpa harus melalui proses administrasi yang panjang dan merepotkan. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Pak Bupati menjadikan JPU sebagai bagian dari tim pengentasan masalah sosial di Kabupaten Kuningan. Target kami ke depan tidak ada lagi ditemukan warga Kuningan yang masih makan nasi aking, tidak bisa berobat karena kendala biaya, JKN atau gara-gara tidak punya KTP dan persoalan sosial lainnya,” kata Ukas. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: