Oalah, Polisi Tidur Sukses Cegah Balap Liar
INDRAMAYU – Sempat dibuat pusing tujuh keliling, jajaran Kepolisian Resort Indramayu Sektor Anjatan kini bisa sedikit lebih tenang saat melaksanakan patroli malam. Itu setelah, upaya mereka mencegah aksi balapan liar menuai hasil menggembirakan. Yakni dengan membuat tanggul alias polisi tidur (poldur) di beberapa titik di sepanjang jalan raya Wanguk-Bongas. Namun poldur yang dibangun tak terlalu tinggi supaya tidak membahayakan serta mengganggu kenyamana berkendara. Hasilnya, tidak ada lagi laporan warga yang resah gara-gara aksi kebut-kebutan motor. Demikian juga dengan para petugas, jika malam hari seragam mereka tidak lagi basah mandi keringat akibat lari-lari menghalau dan mengejar pelaku balapan liar yang kebanyakan anak-anak muda. “Alhamdulillah, sekarang sudah tidak ada lagi warga yang telpon subuh-subuh laporan adanya balapan liar. Sudah bisa dicegah,” ucap Kapolres Indramayu, AKBP Arif Fajarudin SIK MH MAP melalui Kapolsek Anjatan, AKP Noneng Sukarna SH. Jalan beton di perbatasan antara Kecamatan Anjatan dan Bongas itu yang kondisinya mulus, memiliki track lurus dan jauh dari permukiman penduduk, sebelumnya menjadi lokasi favorit balapan liar. Di kawasan yang belum terpasang PJU itu, juga rawan terjadinya tindak pidana pencurian dengan pemberatan (curat) maupun aksi pembegalan. Menjadi lokasi rawan, hampir setiap malam terutama akhir pekan pihaknya gencar melakukan patroli. “Sejak saya jadi kapolsek Bongas juga begitu. Patroli terus kadang sampai subuh,” ungkap Kapolsek Noneng Sukarna. Namun demikian, pencegahan terhadap aksi kenakalan remaja seyogyanya turut dibantu oleh masyarakat. Sebab dengan jumlah personEl yang terbatas serta jangkauan wilayah sangat luas, polisi tidak akan dapat melakukan tugasnya dengan optimal. “Masyarakat punya kewajiban untuk mencegah dan menjaga lingkungannya aman, nyaman dan tertib,” jelasnya. Salah satu pedagang di ruko yang berada di tepi jalan Wanguk mendukung upaya Polsek Anjatan. Jalan beton tersebut memang harus dibuatkan poldur karena sering dipakai ajang balapan liar. “Dulu mah ramai trek-trekan, pelakunya dari mana-mana. Syukur sekarang sudah lebih aman. Kami mendukung adanya poldur,” tandasnya. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: