Kutuk Segala Bentuk Kekerasan Kemanusiaan

Kutuk Segala Bentuk Kekerasan Kemanusiaan

ANGGOTA DPRD Kabupaten Majalengka mengutuk tindak kekerasan yang dialami muslim Rohingya Myanmar. Hal tersebut disampaikan sejumlah anggota DPRD dari berbagai fraksi, saat menerima ratusan massa ormas Islam yang berunjuk rasa di gedung dewan sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas. Ketua Fraksi PPP Ali Imron menyebutkan, kekerasan yang dialami warga Rohingya tidak bisa dibenarkan. Apapun alasan yang mendasari tnidak kekerasan dari pihak manapun, atas nama kemanusiaan dan solidaritas harus dihentikan dan diupayakan rekonsiliasi. “Kami mengutuk keras dan tidak terima dengan tindak kekerasan terhadap muslim di ROhingya. Apapun alasan dan sebab yang mendasarinya, tidak bisa dibenarkan sebuah tindak kekerasan. Atas nama muslim dan kemanusiaan, kami ikut mendoakan agar persoalan ini segera selesai,” ungkapnya. Apalagi dari informasi yang dihimpun pihaknya melalui berbagai media massa nasional dan internasional, yang menjadi korban dari tindak kekerasan di Myanmar tersebut adalah muslim. Sebagai sesama muslim ketika ada saudaranya yang disakiti akan merasakan kesedihan yang sama. Sehingga pihaknya melalui Fraksi PPP di DPR RI dan DPP PPP, mendorong diplomasi yang telah dilakukan pemerintah RI dengan pemerintah Myanmar menghasilkan solusi konkrit. Terutama untuk menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap muslim di Rohingya. Selain itu, upaya konkret yang dilakukan di daerah adalah mengimbau kader-kader PPP berdoa dan memohon kepada Allah agar muslim di Rohingya terbebas dari tindak kekerasan serta menghimpun donasi untuk dikirim kepada para korban dan pengungsi akibat konflik tersebut. Sekretaris Fraksi PKS Humed menambahkan, sebagai bentuk keprihatinan terhadap muslim yang menjadi korban dan pengungsi konflik Rohingya, pihaknya juga melakukan upaya yang riil dalam bentuk donasi dan doa. Pihaknya berharap agar doa yang dipanjatkan bersama dalam agenda tersebut bisa diijabah. “Kami sangat prihatin, saudara kami menjadi korban dan terpaksa mengungsi. Ini harus diakhiri dengan upaya konkrit dari PBB menengahi konflik tersebut. Tidak ada kata lain kecuali hentikan kekerasan terhadap umat muslim dan penindasan kemanusiaan lainya di Myanmar,” imbuhnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: