Sempat Tertunda, Panpilwu Parean Girang Akhirnya Dilantik
INDRAMAYU – Sempat tertunda gara-gara pengunduran diri sejumlah anggotanya, Kepanitiaan Pemilihan Kuwu (Panpilwu) Parean Girang, Kecamatan Kandanghaur akhirnya dilantik. Pelantikan dilakukan menyusul terpenuhinya pergantian 6 anggota Panpilwu yang sebelumnya menyatakan mundur dari kepanitiaan. “Jumlahnya terpenuhi lagi 11 orang, lengkap. Langsung dilantik Jumat malam,” ungkap Ketua BPD Parean Girang, Hasanudin, Minggu (10/9). Anggota Panpilwu yang baru, lanjut dia, merupakan perwakilan dari masing-masing blok yang dinilai memiliki kemampuan dan telah menyatakan kesediannya melalui surat pernyataan. Setelah dilantik, merekapun lantas tancap gas untuk melaksanakan tahapan awal Pilwu di antaranya sosialisasi dan pembukaan pendaftaran bakal calon kuwu (balonwu). Sementara, Camat Kandanghaur, Iim Nurohim SSos MSi berharap seluruh anggota Panpilwu Parean Girang dapat melaksanakan tupoksinya dengan baik. Mengoptimalkan anggaran yang dialokasikan demi penyelenggaraan Pilwu dengan sukses tanpa ekses. “Di desa lain yang juga mengadakan pilwu serentak, alokasi anggaran yang diterima sama tapi tidak mempermasalahkannya. Karena yang terpenting niatnya agar pelaksanaan Pilwu ini sukses. Di daerah lain, kabupaten tetangga bisa kok,” terang dia. Selain menjadi amanat UU, bantuan keuangan Pilwu Serentak 2017 yang digelontorkan Pemkab Indramayu diharapkan pula dapat meringankan biaya para calon serta mengedukasi masyarakat menghilangkan budaya serba mahal. Sebelumnya diberitakan, pelaksanaan Pilwu Serentak 2017 di Desa Pareang Girang, terancam batal. Gara-garanya, 6 dari 11 anggota Panpilwu setempat ramai-ramai mengundurkan diri dari kepanitiaan. Alasannya terkait soal anggaran alokasi biaya Pilwu yang dianggap lebih besar pasak daripada tiang. Bantuan keuangan dari APBD Kabupaten Indramayu yang dipatok sebesar Rp103 juta untuk Pilwu Parean Girang dinilai kurang mencukupi. Keputusan mundur, setelah setelah seluruh anggota Panpilwu bersama BPD dan Kuwu mengadakan pembahasan anggaran secara detail dua hari sebelum acara pelantikan. Dalam rapat juga dibedah pula anggaran pengeluaran Pilwu pada lima tahun sebelumnya atau tahun 2012 lalu sebagai bahan perbandingan. Hasilnya, dengan taksiran jumlah hak pilih sekitar 8.000 jiwa, dibutuhkan biaya sebesar Rp222 juta. Kendati tinggi, angka itu masih dibawah biaya Pilwu serentak tahun 2012 lalu yang mencapai Rp280 juta. Sementara ketika melihat rincian penggunaan anggaran bantuan keuangan dari APBD Rp103 juta yang belum dipotong pajak, hampir semua pos belanja dibatasi dan kurang sesuai dengan kenyataan di lapangan nantinya. Disisi lain tidak ada penambahan anggaran secara signifikan dari APBDes. Panitia pilwu juga secara tegas dilarang meminta dana sepeserpun kepada para calon Kuwu. Karena itu dengan berbagai pertimbangan serta memberikan kesempatan warga lainnya yang lebih mampu dalam mengelola anggaran, sejumlah anggota panitia memilih mundur. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: