Netralitas Menara 27 sebagai Kontrol Pilkada Kuningan Dipertanyakan

Netralitas Menara 27 sebagai Kontrol Pilkada Kuningan Dipertanyakan

KUNINGAN - Terbentuknya Menara 27 (Mengawal Amanat Rakyat Menuju 27 Juni 2018) baru-baru ini, menuai kritik. Menara 27 yang bertujuan untuk menciptakan demokrasi di Kuningan pada Pilkada 2018, justru dinilai tidak netral. Pasalnya, para pengurus Menara 27 disinyalir memiliki kedekatan tersendiri dengan salah satu bakal calon bupati. Bahkan beberapa di antaranya diduga merupakan aktivis parpol. “Menara 27 berdiri, bagi saya mudah-mudahan saja mereka punya niat baik dan betul-betul baik. Tetapi kalau melihat personal yang ada di Menara 27, keempat orang ini (pengurus, red) kita bisa tahu, mereka teman-teman saya dan orang dekatnya salah satu calon,” kata Adang Romadona Espra, salah seorang aktivis pemuda Kuningan, Rabu (13/9). Di satu sisi, Adang mengaku cukup bangga dengan berdirinya Menara 27 yang dipimpin Ilham Ramdhani itu. Namun di sisi lain, dia sangat meragukan netralitas lembaga tersebut karena bagaimana pun sebuah lembaga yang harusnya independen tetapi diisi orang-orang yang memiliki kedekatan dengan salah satu calon. Maka, menurutnya, susah untuk melihat atau memandang bahwa lembaga ini akan netral. Karena bagaimana pun kedekatan emosional akan berpengaruh kepada tindakan yang dilakukan. “Kita tahu sendiri beliau-beliau itu dulunya di mana dan sekarang ada di mana. Artinya, bahwa harapan saya sebagai pemuda Kuningan semoga lembaga ini dibuat memang betul-betul untuk mengawal proses demokratisasi yang jujur, adil, dan lubar, sehingga proses demokratisasi nanti di 2018 dan 2019 betul-betul terjaga, minimalnya oleh lembaga itu dan maksimalnya oleh kita semua,” harap dia. Adang juga berharap, Menara 27 lahir dengan netral dibuktikan tidak dengan omongan. Tapi dengan perbuatan atau tindakan nyata di lapangan. Kalau ternyata nanti ada temuan-temuan di lapangan yang mengidentifikasikan kepada salah satu calon, dia pun meminta agar ada tindakannya nyata dari Menara 27 dengan cara yang netral. Dia juga akan menunggu dan memonitor kinerja lembaga tersebut apakah betul netral ataukah hanya untuk mengamankan salah satu calon. Yang pasti, kata Adang, apa pun yang dilakukan Menara 27 ketika menemukan kecurangan ataupun penyalahgunaan isu oleh calon manapun, maka lembaga tersebut harus bertindak tegas. “Kita akan tunggu ketegasan dan kenetralan lembaga ini, tidak berdasarkan statemen di media dari mereka. Tapi kita tunggu tindakan nyata mereka siapa pun calonnya. Baik itu yang dulunya dekat atau sekarang masih dekat. Artinya, kita berharap semoga lembaga ini betul-betuk menjadi lembaga yang netral, karena saya lihat ini baru ada di Kuningan,” tantang Adang. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: