Radhar: Kenali Budaya Ibu Pertiwi sebagai Jati Diri

CIREBON - Budayawan Radhar Panca Dahana mengajak masyarakat untuk mengenali budaya ibu pertiwi kebudayaan sebagai jati diri. Masyarakat Cirebon harus belajar memahami kedalaman, kekayaan, maupun sejarah ibu pertiwinya. \"Kalau orang Cirebon ya kembali ke Cirebon. Mengenali Cirebon itu apa? Memahami sejarahnya seperti apa,\" ujarnya dalam Orasi Kebudayaan yang digelar Lembaga Pers Mahasiswa Setara Unswagati, Senin (18/9). Menurut Radhar, bisa memahami kebudayaannya sendiri adalah modal menghadapi dan menyikapi beragam persoalan hidup di zaman sekarang. Karena jalan budaya, pasti terdapat jawaban-jawaban. \"Kalau mencari jawabannya di Oxford, Leiden, New York (enggak ketemu, red), ketemunya mungkin di Kanoman, Kasepuhan,\" ujarnya. Radhar juga menyampaikan, bahwa kekuatan kebudayaan sudah semestinya menjadi acuan bagi tumbuhnya budaya hukum, politik, ekonomi. Bahkan lebih dari itu, kebudayaan dapat menjadi kekuatan utama bangsa pada saat berbicara atau mengambil peranan secara global. \"Kekuatan besar dari bangsa Indonesia ya kebudayaan. Termasuk di dalamnya ada kebhinekaan, yang seharusnya siapam pun memaknai ini dengan menerima apa pun yang masuk ke dalamnya, baik suku, agama, maupun ras,\" katanya. Sementara itu, Ketua LPM Setara, Khaerul Anwar mengatakan, saat ini perkembangan era digitalisasi membuat semakin merosotnya kebudayaan. Untuk itu, pihaknya menggelar orasi kebudayaan dengan mengundang Radhar Panca Dahana untuk membangkitkan semangat kaum muda melestarikan kebudayaan. \"Sekarang seolah kita kehilangan jati diri, Indonesia yang kaya dan memili beragam budaya tentu perlu dilestarikan,\" katanya. Rektor Unswagati Rochanda Wiradinata mengatakan, kehadiran Radhar setidaknya dapat memotivasi para mahasiswa. Terutama kalangan muda untuk memperkuat kebudayaan. \"Mengedepankan kearifan lokal dan berkomitmen untuk bersedia menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal maupun nasional,\" pungkasnya. (mik)

Sumber: