Butuh Rp10 M untuk Renovasi Pasar Kepuh

Butuh Rp10 M untuk Renovasi Pasar Kepuh

KUNINGAN - Perubahan wajah baru Pasar Kepuh yang berada di jantung kota Kuningan, nampaknya bakal segera terwujud dalam waktu dekat ini. Pasalnya, Pemkab Kuningan sudah membangun pasar darurat untuk menampung para pedagang selama proses pembangunan terbesar kedua di Kota Kuda itu berlangsung. Sedangkan anggaran untuk revitalisasi Pasar Kepuh cukup besar yakni mencapai Rp10 miliar. Selain berasal dari APBD Kabupaten Kuningan, anggaran pembangunan pasar juga mendapat suntikan dari APBD Provinsi Jawa Barat. Meski nilainya tidak terlalu besar, namun cukup membantu mengurangi beban pemerintah daerah. Kepala Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (DPRPP) Kabupaten Kuningan H M Ridwan Setiawan SH MH MSi membenarkan jika proses pembangunan Pasar Kepuh bakal segera dilakukan. Saat ini, pihaknya sudah menyediakan pasar darurat untuk menampung para pedagang. Direncanakan, pembangunan pasar akan selesai akhir tahun ini. “Pembangunan Pasar Kepuh semoga saja bisa selesai tahun ini. Anggaran untuk pembangunannya mencapai Rp10 miliar dari anggaran daerah dan bantuan provinsi sebanyak Rp1,5 miliar. Saat ini sudah mulai. Kami merevitalisasi sebanyak tiga blok yakni Blok E, Blok F, dan Blok R di pasar itu,” ujar Ridwan. Dikatakan, tujuan pembangunan Pasar Kepuh yakni merevitalisasi pasar untuk mengatur kembali lokasi di dalam pasar sesuai dengan peruntukkannya. Sebab, saat ini masih banyak ditemukan kios-kios yang sudah tidak dipakai dan kondisi jalan pasar yang telah rusak. “Kita akan perbaiki itu. Seperti jalan-jalan di dalam pasar, dan kios-kios agar tertata lebih baik lagi. Sehingga membuat nyaman bagi para pedagang dan pembeli dalam melakukan transaksi jual beli di pasar itu. Jika sudah nyaman, maka bisa meningkatkan daya saing para pedagang dalam menghadapi era globalisasi saat ini dan kedepan,” katanya. Di samping itu, lanjut Ridwan, secara keseluruhan dari penataan ruang itu dapat dimaksimalkan agar tepat guna untuk kepentingan masyarakat. “Kalau untuk ukuran bangunan itu tidak ada perubahan, dengan efisiensi bangunan seperti saat sekarang. Bahkan dari perhitungan jumlah los itu masih bisa bertambah sekitar 42, itu sebagai cadangan bari mereka yang ingin berjualan khususnya pemanfaatan di jalan Pasar Kepuh sebelah barat,” katanya. Bagi para pedagang sendiri, pihaknya mengaku, karena pembangunan ini sifatnya merupakan bantuan dari pemerintah jadi tidak dibebankan biaya. “Ya barangkali dalam waktu 3,5 bulan ini, mungkin aktivitas jual beli di Pasar Kepuh agak terganggu. Karena itu, kami mohon maaf. Apa yang kami lakukan ini sebagai bentuk penataan Kabupaten Kuningan lebih baik ke depan. Lokasi sementara bagi para pedagang, nanti menempati jalan penghubung antara Pasar Kepuh dengan Pasar Baru,” pungkasnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: