Sudah Diukur, Jembatan Tajim Tak Kunjung Diperbaiki

Sudah Diukur, Jembatan Tajim Tak Kunjung Diperbaiki

INDRAMAYU- Pemerintah Desa Bangkaloa Ilir tidak diam saja melihat kondisi jembatan Tajim yang sudah lapuk. Koordinasi dengan instansi terkait, dalam hal ini Bina Marga sudah dilakukan. Bahkan, Maret lalu, tim Bina Marga sudah mendatangi jembatan yang menjadi penghubungi Desa Bangkaloa ilir dan Widasari itu. Survei dan pengukuran dilakukan. Bahkan janji perbaikan pun dilontarkan. Sayangnya, janji masih sebatas janji. Hingga kini, perbaikan itu tidak kunjung terjadi. Kuwu Bangkaloa Ilir, Sudina melalui Sekdes, Jayadi mengungkapkan pihaknya sudah berupaya melakukan perbaikan jembatan. Namun karena faktor usia dan butuh dana yang tidak sedikit, pemerintah desa hanya bisa memperbaiki seadanya. Ia pun mengatakan, pengajuan sudah dilakukan dan sudah direspons dari instansi trkait. “Sudah disurvei dan diukur Bina Marat pada Maret lalu. Bilangnya sih direhab bulan 5 (Mei, red) tahun ini,” tuturnya. Ia pun tidak tahu alasan perbaikan tak kunjung dilakukan hingga saat ini. Padahal, jembatan itu sangat menunjang aktivitas warga. “Sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan dibenahi,” jelasnya. Sebagai pemerintah desa, ia pun berharap rehab total jembatan Tajim bisa segera direalisasikan pemerintah. Mengingat, bukan hanya digunakan petani, tapi jembatan itu juga menjadi akses anak-anak untuk berangkat ke sekolah. Karena tidak sedikit warga di sekitar jembatan yang menyekolahkan anaknya di Desa Widasari dengan alasan jarak. “Anak-anak Blok M pakai jembatan itu saat berangkat dan sekolah karena SDN Widasari lebih dekat. Tinggal nyeberang, sampai. Kalau tidak ada jembatan ini, kasihan mereka,” tuturnya. Ia pun khawatir keselamata anak-anak terancam bila jembatan tidak kunjung diperbaiki. “ijakan sudah rapuh, kami khawatir kalau saat anak-anak menyeberang, pijakan tak kuat menahan beban dan akhirnya membahayakan,” sambungnya. Diberitakan sebelumnya Jembatan Tajim yang menghubungkan Desa Bangkaloa Ilir dan Desa Widasari Kecamatan Widasari kondisinya memprihatinkan. Berdiri sejak tahun 2003, papan pijakan jembatan sudah lapuk. Besi pegangannya pun sudah berkarat. Warga setempat pun terpaksa melakukan tambal sulam agar jembatan tetap bisa berfungsi sebagai sarana penyeberangan warga.(oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: