Relawan Minta Tanggul Kritis Segera Diperbaiki

Relawan Minta Tanggul Kritis Segera Diperbaiki

INDRAMAYU–Relawan masyarakat peduli bencana dari Komunitas Relawan Independen (KRI), Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dan Relawan Indonesia (RI) mendatangi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Rabu (20/9), di Jalan Pahlawan Indramayu. Kedatangan mereka tidak lain untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, terkait penanganan tanggul kritis di Sungai Cimanuk terutama di Blok Jambu Air Desa Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener. Mereka juga mendesak pemkab maupun pemerintah pusat agar segera memperbaiki tanggul-tanggul yang kritis dan dikhawatirkan akan membahayakan masyarakat, terlebih menghadapi musim penghujan yang kemungkinan sebentar lagi akan tiba. “Kedatangan kami ke BPBD ini untuk menanyakan kapan tanggul-tanggul yang kritis akan diperbaiki. Pasalnya sudah beberapa kali ditinjau oleh anggota DPR RI maupun DPRD Indramayu, namun sampai sekarang belum juga diperbaiki,” kata Ketua KRI, Supardi, didampingi Muhsin dari MRI dan Dian dari RI. Supardi menambahkan, jika pemerintah dan BBWS tidak segera melakukan perbaikan terhadap tanggul-tanggul yang kritis, maka KRI bersama relawan peduli lainnnya akan mendatangi Komisi IV DPRD Indramayu, agar ikut mendorong persoalan ini agar segera ditindaklanjuti. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, jumlah tanggul kritis saat ini sudah menyebar di sepuluh titik bantaran kali Cimanuk Indramayu. Sepuluh bantaran tersebut adalah di Kecamatan Sukagumiwang, Kertasemaya, Bangodua, Jatibarang, Lohbener dan Sindang, Pasekan, Arahan, Indramayu dan Cantigi. Kepala BPBD Kabupaten Indramayu, Drs Edi Kusdiana melalui Kepala Bidang Rehabilitasi dan rekonstruksi BPBD Indramayu, Sudirja mengatakan, tanggul kritis terparah berada di Blok Jambu Air, Desa Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener. Tanggul di wilayah tersebut saat ini hanya setinggi setengah meter saja. Sebelumnya tanggul ini amblas, di bantaran sungai yang mencapai dua setengah meter. Hal ini sangat mengkhawatirkan dan perlu penanganan segera. “BPBD Indramayu sejauh ini terus melakukan pengecekan tanggul kritis di Cimanuk. Musim kemarau ini, merupakan kesempatan bagi petugas untuk meninjau dan menyusuri aliran Sungai Cimanuk. Soalnya, ciri tanggul kritis akan mudah terlihat yakni tanah yang mengalami keretakan. Bahkan, kami pun sudah menyusuri menggunakan perahu,” ujar Sudirja. Sudirja menambahkan, pada musim kemarau masyarakat khususnya di bantaran Sungai Cimanuk wajib waspada. Karena dikhawatirkan sewaktu-waktu, tanggul mengalami keretakan sehingga rawan longsor atau amblas. Untuk itu, petugas BPBD masih terus melakukan penyusuran karena diperkirakan jumlah tanggul kritis di Indramayu akan terus bertambah. ”Hal ini juga sebagai langkah mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan sejak dini,” katanya. Sementara, Kepala Seksi Rehabilitasi BPBD Indramayu Saptaji Aminuddin mengatakan, belum lama ini Komisi IV DPR RI meninjau tanggul kritis di Indramayu. Hasilnya, tanggul penanganan tanggul kritis akan didiskusikan terlebih dahulu bersama pihak terkait yakni BBWS Cimanuk-Cisanggarung dan pemerintah daerah. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: