Warga Jalaksana Antusias Nobar Film G 30/S PKI

Warga Jalaksana Antusias Nobar Film G 30/S PKI

KUNINGAN-Acara nonton bareng film G 30 S PKI yang digelar Pemerintah Desa Jalaksana di alun-alun desa disambut antusias warganya, Sabtu (23/9) malam lalu. Tampak ratusan warga memenuhi pelataran Alun-alun Desa Jalaksana sejak pukul 19.30 WIB mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua. Sambil duduk di atas tikar yang dibawa dari rumah masing-masing, warga menyaksikan film pemberontakan G 30 S PKI dengan seksama hingga tuntas. \"Terakhir saya nonton film G 30 S PKI ini waktu masih duduk di bangku SD sehingga masih takut-takut jadi tidak pernah tuntas. Makanya saya penasaran, sekarang ingin nonton sampai tuntas,\" kata Diding salah satu warga Jalaksana yang ikut nobar. Kepala Desa Jalaksana Linawarman mengaku senang, acara yang digelar dadakan tersebut ternyata mendapat antusias warganya. Hanya bermodal proyektor milik desa dan film hasil unduhan di internet, acara nonton bareng film G 30 S PKI tersebut pun berjalan lancar. \"Alhamdulillah, ternyata acara nobar disambut antusias warga yang datang hingga memenuhi alun-alun. Meski semuanya serba dadakan, kopi dan cemilan hasil patungan masyarakat, acara nobar ini berjalan lancar,\" kata Linawarman. Dikatakan Kades Jalaksana, kegiatan nonton bareng film G 30 S PKI tersebut merupakan inisiatif perangkat desa untuk mengajak masyarakat mengingat kembali sejarah kelam yang pernah dialami bangsa Indonesi yaitu adanya pemberontakan G 30 S PKI. Diharapkan dari tontonan tersbut, kata Linawarman, menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat terutama para generasi muda tentang adanya bahaya laten Komunis yang suatu waktu mengancam persatuan dan kesatuan bangsa seperti yang pernah terjadi tahun 1965 lalu. \"Banyak anak muda sekarang yang tidak tahu bagaimana terjadinya tragedi pengkhianatan PKI yang memakan banyak korban baik ulama, santri termasuk tujuh jenderal yang kemudian dikenal dengan tragedi G 30 S PKI. Mudah-mudahan acara nonton bareng ini menjadi pengetahuan mereka, meski hanya sekedar film, setidaknya mereka bisa membayangkan bahayanya jika PKI kembali muncul di Indonesia sehingga harus kita cegah sejak dini,\" kata Linawarman.(fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: