Haji 2018 Terbang dari Bandara Kertajati, BIJB Sudah Capai 62,02 Persen

Haji 2018 Terbang dari Bandara Kertajati, BIJB Sudah Capai 62,02 Persen

MAJALENGKA- Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka diproyeksikan sudah beroperasi Juni 2018 mendatang. Sehingga semua pihak harus bekerja bersama untuk merealisasikannya. Jika ada pihak-pihak yang menghambat, akan ditindak. Hal tersebut dikatakan Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat berkunjung ke lokasi BIJB, kemarin. “Presiden mau ini (BIJB, red) selesai Juni 2018. Presiden perintahkan jamaah haji 2018 berangkat dari sini. Hal-hal yang masih menjadi kendala akan dibicarakan bersama. Sekarang kita kerja teamwork untuk rakyat. Kalau masih ada hambatan, kita lihat kenapa menghambat? Apalagi untuk kepentingan pribadi, kalau melanggar aturan, kita tindak,” tegas Luhut. Setelah kunjungan tersebut, pihaknya akan kembali mengumpulkan para menteri terkait termasuk gubernur dan bupati. Hasilnya, sambung Luhut, akan dilaporkan langsung kepada Presiden Jokowi untuk merumuskan bagaimana eksekusinya. Mantan Menkopolhukam itu mengatakan BIJB diproyeksikan untuk logistic base, karena letaknya yang dekat dengan Cirebon, Pelabuhan Patimban di Subang, juga akses jalan Tol Cipali dan Tol Cisumdawu. “Letaknya strategis agar cost barang lebih rendah. Dekat Patimban, Cirebon, dan Bandung, serta ada akses ke Jabar selatan lewat tol Cigatas (Cileunyi, Garut, Tasik) hingga ke Pangandaran dan pantai selatan Jawa Barat. Dengan adanya ini, ekonomi dan kemiskinan bisa diperbaiki,” paparnya. \"\"Sementara Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo yang turut hadir bersama Luhut, menilai pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat pada kwartal II 2017 sudah tumbuh baik. Bahkan sudah lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Ini tentunya harus berimbas pada penurunan kemiskinan masyarakatnya. Dengan adanya bandara yang segera beroperasi tahun 2018, Agus berharap terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat karena lokasinya yang strategis dan bisa terjangkau. “Dari Cipali ke Kertajati jalannya akan disiapkan, termasuk 2018 akan dilebarkan. Jadi akses ke Kertajati akan tetap ada. Dengan kondisi sekarang ini dan nanti hadir bandara, diharapkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat bagian utara bisa selaras dengan bagian selatan,” sebutnya. \"\"Sementara Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menegaskan tidak ada masalah dengan akses masuk menuju bandara, baik lewat jalan tol maupun non tol. Bahkan untuk pembukaan akses jalan tol maupun pelebaran jalan akses non tol sudah disiapkan anggarannya dan tinggal membayar ganti rugi pembebasan lahan. Wagub juga menegaskan beroperasinya BIJB bakal mengubah kultur masyarakat. Sehingga harus disiapkan pendidikan. Saat ini dengan ditariknya kewenangan pengelolaan SMA/SMK ke provinsi, pihaknya dapat mendorong langsung pengelola pendidikan terutama SMK mengadakan kejuruan yang dibutuhkan bandara dan elemen bisnis terkait. “Sekarang orientasi SMK tidak lagi pada kejuruan pertanian, harus sudah ada kejuruan pengelolaan dasar bandar udara, termasuk kemampuan bahasa dan kejuruan lainnya. Lembaga pendidikan lain juga sedang kita siapkan untuk training terkait bandar udara. Kami memperhatikan perubahan kultur agar jangan sampai masyarakat termarjinalkan,” paparnya. Sementara Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengklaim progres pembangunan bandara secara keseluruhan mencapai 60,2 persen per 17 September 2017. “Proses building keseluruhan 60,02 persen. Desember kita targetkan selesai semua, supaya nanti ada waktu untuk verifikasi dan sertifikasi kelayakan. Semoga nanti Februari atau Maret 2018 sudah rampung semua,” ungkapnya. Untuk desain rute-rute penerbangan dari dan menuju Bandara Kertajati, pihaknya baru akan membicarakan dengan Direktorat Angkutan Udara Kemenhub. Karena sejauh ini sejumlah maskapai penerbangan tinggal menunggu MoU penerbangan di Bandara Kertajati. Di antaranya Garuda Indonesia, maskapai Sriwijaya, Lion, dan Citilink. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: