Pembangunan Fasilitas Kebun Raya Kuningan Dikebut, Desember Bakal Dibuka
Kebun Raya Kuningan (KRK) yang berada di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, bakal menjadi ikon baru dunia wisata. Apalagi, Pemkab Kuningan dibantu pemerintah pusat terus melakukan penataan dan penyediaan fasilitas bagi kenyamanan wisatawan yang datang. Bagaiamana kondisinya? Agus Sugiharto, Pasawahan PEMERINTAH daerah saat ini tengah fokus untuk menuntaskan pembangunan fasilitas dan sarana pendukung di KRK. Selain sudah tersedia cottage, fasilitas lainnya untuk memanjakan wisatawan juga terus digarap. Bupati H Acep Purnama SH ditemani Kabag Umum Guruh Zulkarnaen dan Kabag Humas Wahyu Hidayah memantau pembangunan KRK. Bupati sempat berkeliling di area kebun raya sambil mengontrol pekerjaan yang tengah dilakukan oleh rekanan. Nampak sejumlah pekerja tengah membangun fasilitas yang dibutuhkan oleh pengunjung. Kabar yang diterima Radar, awal Desember nanti, KRK bakal dibuka untuk umum. Agar semua fasilitas penunjangnya sudah siap, bupati melakukan pemantauan langsung ke lapangan. “Ya sekitar Desember nanti bakal diresmikan. Mudah-mudahan saja pembangunan fasilitasnya bisa selesai sesuai dengan yang sudah ditentukan. Saya punya keyakinan, KRK akan menjadi destinasi wisata palingi diburu wisatawan. Apalagi jika bandara BIJB nanti sudah beroperasi, akan semakin memudahkan wisatawan datang ke Kabupaten Kuningan. Ini berarti masyarakat dan pemerintah juga harus benar-benar siap,” ujar bupati. Sarana infrastruktur menuju Kebun Raya Kuningan dari arah Desa Pasawahan, memang belum sepenuhnya sempurna. Ruas jalan yang lebarnya hanya cukup untuk satu kendaraan ukuran kecil menjadi kendala rombongan wisatawan yang menggunakan bus ukuran sedang menuju KRK. Padahal, jika jalan menuju KRK lebar dan mulus, tentu akan membuat pengunjung merasa nyaman. Hanya saja, jalan menuju KRK dari Pasawahan kondisinya berbukit dan memiliki tanjakan serta turunan curam. Alhasil, kendaraan bus ukuran sedang tidak bisa sampai ke lokasi KRK. Begitu juga kendaraan pribadi, disarankan untuk hati-hati ketika melintas di jalur tersebut. Pemkab Kuningan sendiri sebenarnya sudah memiliki gagasan untuk mengembangkan KRK. Caranya, dengan melebarkan ruas jalan Padabeunghar-Pasawahan. Malahan pemerintah sudah merencanakan untuk membuat jalan baru agar akses masuk dari Pasawahan lebih lebar. “Jalan yang sekarang terutama dari samping Masjid Pasawahan itu terlalu sempit, dan tak mungkin dilebarkan karena padat rumah penduduk. Solusinya membuat jalan baru yang lebar, namun tetap akan menyambung dengan jalan lama. Hanya di pintu masuknya saja yang dialihkan, ke sananya tetap menggunakan jalur lama,” terang Bupati Acep. Bukan hanya jalan saja yang menjadi fokus perhatian dalam menata KRK, pemerintah juga akan membangun terminal yang dilengkapi dengan toko oleh-oleh. Nantinya bus-bus besar yang akan ke KRK parkir di terminal, sedangkan penumpangnya diangkut menggunakan kendaraan kecil. “Lokasi untuk terminalnya sudah ada yakni di dekat Tugu Macan, pertigaan Desa Cirea. Ada lahan yang tersedia dan mungkin tahun ini mulai digarap pembangunannya. Bus-bus yang mengangkut wisatawan berhenti di terminal itu kemudian pengunjung diajak naik kendaraan berukuran kecil. Jika konsep ini lancar, maka akan mendatangkan pemasukan bagi masyarakat setempat,” katanya. Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan (DPrPP) HM Ridwan Setiawan SH MH MSi juga menyatakan bahwa Desember nanti, KRK bakal diresmikan. Pihaknya juga sudah menerima instruksi langsung dari bupati terkait pembangunan terminal untuk menampung bus wisatawan. “Desember nanti sudah bisa diresmikan. Sekarang kami tengah menyelesaikan beberapa pekerjaan di KRK, termasuk pembuatan jembatan. Pembenahan dan penataan fasilitas terus kami lakukan agar siap ketika diresmikan,” sebut Ridwan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: