Tim Peneliti Unma Merancang Alat Mikro Hidro Penghasil Listrik

Tim Peneliti Unma Merancang Alat Mikro Hidro Penghasil Listrik

Tim peneliti dan dosen Universitas Majalengka berhasil menyelesaikan proyek teknologi mikro hidro, yakni sebuah perangkat yang memanfaatkan aliran air untuk menggerakan turbin dan menghasilkan tenaga listrik. Daya listrik yang dihasilkan dapat digunakan sekitar 20 rumah dengan daya 1 paket 450 watt. Azis Muhtarom, Majalengka PERANGKAT mikro hidro tersebut bekerja dengan memanfaatkan derasnya aliran air di sekitar objek wisata curug Muara Jaya, Desa Argamukti Kecamatan Argapura. Dengan debit air yang direkayasa pada volume 200 liter per detik, menghasilkan daya listrik hingga 8.000 watt dan bisa dimanfaatkan untuk penerangan objek wisata. Rektor Unma Prof Dr H Sutarman MSc menjelaskan, teknologi mikro hidro merupakan salah satu bentuk penelitian terapan yang dilakukan dosen yang mengajukan penelitian ke Kementerian Ristek Dikti. Pihaknya setiap tahun mendorong para dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat. Tahun 2016 lalu pihaknya mengajukan usulan 37 judul riset dari berbagai bidang keilmuan untuk didanai Kemenristek Dikti. Pengajuan yang direalisasi dengan dukungan dana hibah dari pemerintah ada 16 penelitian murni, dan 1 penelitian terapan yakni teknologi mikro hidro untuk desa wisata mandiri energi. “Ada ataupun tidak ada dana dari pemerintah, pokoknya penelitian harus tetap jalan. Alhamdulillah tahun ini dari 37 usulan penelitian ke kemenristek dikti, 17 direalisasi. Sehingga hasil penelitian ini bisa kami abdikan untuk kebutuhan masyarakat,” paparnya. Dosen Fakultas Teknis Unma yang memimpin tim penelitian terapan, Doni Susandi ST MT menjelaskan, setelah mendapat realisasi penelitian program kuliah kerja nyata pengabdian kepada masyarakat (KKN-PKM) pihaknya melakukan survei lokasi. Kemudian didapat kawasan curug Muara Jaya karena debit airnya yang relatif stabil. Hal yang ditekankan pada penelitian mikro hidro ini adalah mengalirkan aliran air yang stabil, sehingga semburan air yang memutarkan genset bisa menghasilkan daya listrik yang stabil dan besar. Pihaknya merekayasa arah aliran saluran dari curug yang dibendung kemudian dialirkan ke bak penstabil. Setelah itu dialirkan ke genset untuk memutar baling-baling. Dengan sudut elevasi dari hulu aliran ke genset yang hanya 5 meter, bisa memunculkan debit air yang deras dan cukup untuk memutar baling-baling hingga menghasilkan tenaga listrik. “Dasar pemikiran kami melakukan penelitian terapan teknologi ini mesti tepat guna, yang meminimalisir penggunaan listrik yang bersumber dari energi fosil. Nilai ekonominya juga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menghemat penggunaan listrik jaringan (PLN, red),” ungkapnya. Kepala Desa Argamukti Ade Umbara merasa bangga desanya dijadikan objek penelitian terapan. Apalagi perangkat tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar, terutama para pedagang di warung-warung dan yang bermukim di sekitar curug Muara Jaya. Dia menambahkan, kehadiran mahasiswa dan dosen KKN-PKM ini juga diharapkan bisa memotivasi warga desa untuk menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin. Dengan menima ilmu, dia percaya kedepan desanya bakal lebih maju. Sejauh ini 99 persen warga di desanya berprofesi sebagai petani sayur. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: