Tetap Beroperasi, Sopir Angdes: Kalau Mogok, Keluarga Dikasih Makan Apa?
CIREBON - Sopir angkutan desa (Angdes) lebih bijaksana dalam menyikapi kehadiran transportasi online. Kendati mengalami imbas dari kehadiran angkutan online, sopir angkutan desa ini tidak ikut-ikutan melakukan aksi mogok seperti sopir di Kota Cirebon. Meskipun angkutan desa terpengaruh juga penghasilannya dengan kehadiran angkutan online, tetapi para sopir angkutan desa memilih tetap narik penumpang dan tidak terpengaruh dengan aksi sopir angkutan kota. \"Ngapain mogok narik, kalau kita mogok nanti keluarga kita dikasih makan apa. Jadi ya biasa saja tidak perlu seperti angkutan kota,\" kata Mulyono (49), sopir angkutan desa jurusan Celancang-Plered, Minggu (1/10) Sebenarnya, kata Mulyono, hadirnya angkutan online juga berpengaruh terhadap angkutan desa. Penghasilan yang setiap hari biasanya mendapatkan Rp100 ribu sekarang menjadi Rp80 ribu/hari. Tetapi, lanjut Mulyono, pihaknya memilih untuk bersabar tetap menarik penumpang daripada mogok beroperasi. \"Sebenarnya jelas ada pengaruhnya, penumpang kita berkurang. Tapi kalau kita ikut-ikutan mogok ya nanti keluarga kita tidak makan,\" pungkas Mulyono. (cecep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: