Berharap Berkah dari Memayu Buyut Trusmi
CIREBON-Ribuan warga, tumpah ruah memadati jalur pantura Plered untuk melakukan karnaval kegiatan Memayu Buyut Trusmi, Minggu pagi (1/10). Festival ini sebagai tradisi yang diselenggarakan rutin tahunan menjelang musim hujan. Dalam karnaval tersebut ditampilkan banyak kesenian dari berbagai wilayah di Kabupaten Cirebon, terutama kesenian dan sejarah perjuangan masyarakat Trusmi. Sesepuh Desa Trusmi Kulon, KH Toni Syah mengatakan, Memayu Buyut Trusmi adalah rangkaian acara dalam rangka tradisi mengganti atap Buyut Trusmi. “Tujuan akhirnya adalah silaturahmi. Banyak warga berbondong-bondong datang untuk menyaksikan acara arak-arakan maupun ganti atapnya. Mereka akhirnya saling bertemu dari yang biasanya jarang bertemu. Akhirnya kan jadi silaturahmi, itulah maknanya,” ujarnya. Toni mengatakan, sesuai tradisi, atap Buyut Trusmi harus diganti dalam waktu satu tahun sekali. “Ini tandanya memang akan datang musim hujan. Tiap tahun, ganti atap tidak sama baik tanggal maupun bulannya. Karena kami harus mengumpulkan beragam informasi terlebih dahulu, kapan akan berakhir musim kemarau. Nah, setelah informasi musim hujan akan datang, baru kita lakukan berbagai persiapan,” bebernya. Salah satu peserta karnaval, Erwadi mengatakan, dirinya mengikuti karnaval berdasarkan keinginan sendiri dan tanpa dibayar sepeserpun. Satu harapannya, berpartisipasi dalam tradisi Memayu Buyut Trusmi untuk mendapat keberkahan. Sementara itu, akibat adanya karnaval Memayu Buyut Trusmi, jalur pantura dari Weru hingga Tengah Tani tersendat. Bahkan, kepolisian terpaksa menerapkan contraflow, karena satu jalur dipergunakan untuk karnaval. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: