Petani Bongas Komit Lestarikan Adat Ngunjung

Petani Bongas Komit Lestarikan Adat Ngunjung

INDRAMAYU – Tak peduli hasil panen padi cuma dapat seuprit gara-gara diterjang hama wereng dan klowor, petani di Desa Bongas, Kecamatan Bongas tetap berusaha mempertahankan adat istiadatnya. Mereka tetap melaksanakan tradisi Unjung atau Munjung bertempat di TPU Buyut Musa, Blok Penanggul, Selasa (10/10). Tak tanggung-tanggung, demi menyemarakkan tradisi yang sudah turun temurun ini, Pemerintah Desa Bongas dan petani patungan mengundang kesenian Sandiwara Dwiwarna dari Kecamatan Losarang. Alhasil, pelaksanaan Unjung Buyut Musa tahun ini dirasa lebih heboh ketimbang sebelumnya.Kuwu Bongas, Kadir mengakui kondisi ekonomi masyarakatnya yang mayoritas berprofesi petani lagi menghadapi masa sulit lantaran hasil panen padi tidak optimal. Malah pada musim panen gadu ini, sebagiannya mengalami gagal panen. Namun kondisi ini bukan menjadi halangan untuk melestarikan adat istiadat masyarakat setempat. “Justru dalam situasi dan kondisi pailit seperti sekarang ini, petani lebih kompak. Tambah termotivasi untuk mengintrospeksi dan memperbaiki diri agar kegagalan tahun ini tidak terulang kedepannya,” jelas dia. Sebab menurut Kuwu Kadir, Unjung dari tinjauan kebahasaan, istilah munjung atau ngunjung memiliki arti mengunjungi, menghadiri atau dalam bahasa agama berziarah. Secara teknis ritual munjung dilakukan dengan melakukan ziarah ke makam para leluhur. Masyarakat berkumpul saling berinteraksi, menjalin silaturahmi saling mengenal satu keluarga dengan keluarga yang lain. Hal ini menunjukkan orang-orang tua terdahulu begitu menghargai silaturahmi. Melalui acara adat ini juga mencerminkan sikap kebersamaan, kesetaraan, toleransi dan saling mengharga. Tidak hanya itu, semua tempat yang menjadi titik konsentrasi ritual munjung memiliki sejarahnya masing-masing. Malah sebagian leluhur yang dimakamkan di tempat itu, merupakan tokoh-tokoh yang berperan dalam pembentukan sebuah desa pada masanya. “Secara historis, keberadaan leluhur ini bisa jadi merupakan tokoh cikal bakal dari keberadaan desa setempat. Jadi disisi lain, adat munjung merupakan refleksi atau napak tilas masyarakat terhadap sejarah dan peghormatan kepada para leluhur desanya,” jelas dia. Karena itu, Kuwu Kadir sangat menghargai adat dan istiadat yang berkembang di masyarakat. Pemdes Bongas juga memiliki komitmen untuk terus menjaga dan melestarikan adat istiadat yang berkembang dimasyarakat Desa Bongas. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: