Usia Pasar Lemahabang Kulon Lebih 30 Tahun, Saatnya Direvitalisasi

Usia Pasar Lemahabang Kulon Lebih 30 Tahun, Saatnya Direvitalisasi

CIREBON - Rencana revitalisasi yang digulirkan Pemdes Lemahabang Kulon, ditanggapi beragam para pedagang pasar. Mayoritas pedagang menginginkan lokasi pasar darurat yang berdekatan dengan pasar lama. Kemudian kios darurat yang dibangun sesuai jumlah pedagang pasar. Hal itu dikatakan Ketua Forum Pedagang Pasar Lemahabangkulon, Rianto saat ditemui Radar Cirebon, Rabu (11/10). Menurutnya, wacana revitaslisasi pasar memang sudah didengar beberapa waktu lalu. Bahkan, dirinya sempat dipanggil untuk membahas teknis revitalisasi pasar tersebut. “Sempat rapat satu kali, belum ada rapat lanjutan lagi. Saat rapat kemarin hanya beberapa poin saja yang disampaikan, tapi baru sebatas wacana terkait lokasi pasar darurat dan lain-lainnya,” ujarnya. Sebagai perwakilan pedagang, Rianto pun berkewajiban menyampaikan aspirasi dari pedagang lainnya. Yang paling vital, kata dia, adalah jumlah lapak atau kios yang disediakan di pasar darurat nantinya, harus sesuai jumlah pedagang. “Kalau pedagang rata-rata mendukung. Umur pasar ini sudah sekitar 30 tahun, apalagi sebenaranya kontrak itu sudah habis sekitar 10 tahun yang lalu. Sekarang kontraknya perpanjang pertahun,” ungkapnya. Permintaan lainnya para pedagang adalah harga kios atau lapak yang baru tidak memberatkan para pedagang, termasuk memberikan jaminan keamanan barang-barang milik pedagang yang ditinggal di pasar daruarat. “Kalau paparan awal rencana lokasi pasar daruratnya itu sekitar Pegadaian Lemahabang. Lokasinya persis sebelah pasar, posisinya memanjang dari pegadaian sampai ke belakang kantor Kecamatan Lemahabang,” katanya. Poin lainnya yang diminta pedagang adalah waktu pelaksanaan revitalisasi yang dilaksanakan, setidakanya setelah Lebaran Idul Fitri. Hal tersebut dimaksudkan agar para pedagang bisa punya pendapatan lebih sebagai modal pindah ke kios pasar darurat. “Kenapa kita minta dilaksanakan setelah Idul Fitri tahun depan, itu agar pedagang punya simpanan yang cukup selama menunggu proses revitalisasi,” bebernya. Sementara itu, Kuwu Desa Lemahabangkulon, Rudiana saat ditemui Radar mengatakan, sebenarnya wacana dilakukannya revitalisasi pasar desa tersebut sudah didengungkan sejak lama, mulai dari pemerintahan kuwu yang lama. “Sebenarnya sudah mau dari dulu, karena usia pasar juga sudah tua. Tapi saat ini memang baru sebatas wacana, masih banyak tahapannya. Dari mulai sosialisasi dan lain-lain,” katanya. Menurutnya, dengan revitalisasi tersebut, pemerintah desa berkeinginan agar pasar yang ada saat ini bisa lebih akomodatif dan modern. Baik dari sisi pelayanan maupun penataannya. “Mudah-mudahan bisa terealisasi dengan baik dan lancar. Kita juga pengen punya pasar modern dan para pembeli yang datang bisa nyaman dan aman dalam berbelanja. Pedagang akan kita tata, kita bikinkan blok-blok sesuai dengan dagangannya,” tambahnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: