Belanda Tetap Elite Eropa

Belanda Tetap Elite Eropa

NYON – Belanda sudah absen pada dua agenda mayor sepak bola secara beruntun. Yakni Euro 2016 dan Piala Dunia 2018. Akan tetapi hal tersebut tak membuat Oranje kehilangan pamornya di kancah Eropa. Seperti diberitakan BBC kemarin (12/10) Belanda masuk dalam klasifikasi teratas Liga Negara UEFA. Belanda tergabung dengan 11 negara paling kuat Eropa lainnya seperti Jerman, Portugal, Belgia, Spanyol, Prancis, Inggris, Swiss, Italia, Polandia, Islandia, dan Kroasia. Sesuai rencana yang sudah disepakati Liga Negara UEFA pertama ini akan bergulir dua tahunan. Edisi perdana liga yang diikuti 55 negara seantero Eropa itu akan dilakukan 2018-2019. Ke-12 negara yang ada di kategori A Liga Negara UEFA ini didasarkan rangking per bulan ini alias setelah selesai kualifikasi Piala Dunia 2018. Poin tambahan yang didapat dari babak play-off Piala Dunia November mendatang tidak akan dihitung. Nah, merangseknya Belanda ke-12 tim elit Eropa buat Liga Negara UEFA kemarin memakan korban. Yakni semifinalis Euro 2016, Wales. Wales yang gagal lolos ke Piala Dunia ataupun play-off Piala Dunia harus rela melorot ke kategori B. Selain kejutan gagalnya Wales merangsek ke level elit, maka kejutan lain yakni masuknya Islandia ke jajaran terpandang tim Eropa. Rupanya prestasi lolos Piala Dunia juga perempat finalis Euro 2016 memberikan lesatan yang besar buat level sepak bola Islandia. Seperti diberitakan Goal kemarin winger Belanda yang mengumumkan pensiun Arjen Robben mengatakan masa depan Oranje tetap cerah. Absen di dua turnamen mayor malah memberikan lecutan bagi Belanda. Termasuk tampil di Liga Negara UEFA ini. “Jika kamu tak sukses, maka itu memberikan kekecewaan yang besar. Tak masalah saat ini kamu berseidh karenanya, namun waktu yang lebih baik akan datang,” kata winger Bayern Muenchen tersebut. Senada dengan Robben, bek kanan Daryl Janmaat mengatakan rekan-rekannya mungkin masih sentimentil karena kalah oleh Swedia dalam perebutan tiket play-off. Lucunya Swedia yang menyingkirkan Belanda dalam perebutan tiket play-off malah ada di kategori B. “Kami berada dalam periode negatif saat ini. Hal itu sungguh menyakitkan bagi kami. Kalau kamu melihat level permainan kami, kami jelas dua kali lebih apik dari Swedia,” ucap Janmaat. Sementara itu, Deputi Sekretaris Jenderal UEFA Giorgio Marchetti kepada Goal kemarin (12/10) mengatakan adanya Liga Negara UEFA ini akan memberikan banyak faedah buat ke-55 negara anggota UEFA. Dengan adanya Liga Negara UEFA ini, maka kualitas antar negara Eropa akan kian jelas. Adanya sistem promosi degradasi pada turnamen dua tahunan tersebut membuat persaingan sehat antarnegara Eropa. “Sejak pertengahan 2000-an tak ada cukup inovasi dari UEFA untuk negara-negara anggota karena kami terlalu fokus menata di level klub. Dengan adanya liga maka kami membangun sesuatu, membawa kompetisi antarnegara ke jenjang yang lebih bagus,” ujar Marchetti. Disinggung tentang Liga Negara UEFA apakah akan mengganggu gebyar Euro yang selama ini merupakan puncak kompetisi negara Eropa, Marchetti menolaknya. Malah Liga Negara UEFA ini merupakan “nyawa kedua” dari mereka yang tak lolos fase kualifikasi. Pada Euro 2020 mendatang akan ada 24 peserta atau sama dengan jumlah peserta Euro 2016 lalu. Sebanyak 20 negara akan lolos langsung. Dan empat tiket tersisa ini diperebutkan lewat jalan play-off. Dan Liga Negara UEFA ini merupakan play-off. Di akhir musim 2018-2019, juara tiap kategori berhak mengantongi tiket ke Euro. Kalau tim juara juga sudah lolos Euro, maka tiket diberikan kepada posisi setelahnya. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: