Pilbup Kuningan Sengit, Pasangan Adem Dikepung Pesaing
KUNINGAN - Perhelatan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Kuningan baru akan dihelat tahun depan. Namun tensi politik di Kota Kuda kian meninggi. PDIP sudah memberikan sinyal mengusung satu paket di Pilkada 2018. H Acep Purnama SH MH yang kini menjabat bupati, dan Wabup Dede Sembada ST, kembali diusung partai berlambang banteng gemuk dalam lingkaran itu untuk memenangkan pertarungan pilkada. Tak ayal. munculnya rekomendasi itu membuat partai lain gerah dan langsung merapatkan barisan. Yang terbaru, bacabup dari Gerindra, HT Mamat Roby Suganda mengklaim akan berpasangan dengan H Udin Kusanedi SE MSi, yang menduduki kursi ketua DPD PAN Kabupaten Kuningan. Bahkan saat acara Marathon Run sepekan silam, Mamat dan Udin sempat pose dengan posisi salam komando. Alhasil, publik menilai jika keduanya sudah deal akan menjadi pasangan di pilkada nanti. Pendukung Mamat juga meyakini jika keduanya akan saling mengisi. “Dari segi jumlah kursi, ini sangat ideal. PAN memiliki delapan kursi di parlemen daerah dan Gerindra ada lima kursi. Jika berkolaborasi, maka akan mencapai 13 kursi. Angka yang idel, belum ditambah kursi dari partai lain yang akan memberikan dukungan,” ujar Rudi, pemerhati politik. Namun, duet Mamat-Udin (MU) ini juga belum sepenuhnya aman. Mengingat, PPP sudah mengusung Muhammad Ridho Suganda atau Edo sebagai bacabup. Meski hanya memiliki tiga kursi, namun PPP tetap berpotensi untuk mendapatkan partner guna mengusung satu paket. Faktor kedekatan dan historis, membuat PPP bisa saja akhirnya bergandengan tangan dengan PAN. “Peluang ke arah sana (PAN-PPP, red) tetap ada dan bahkan cukup besar. Jika ini yang terjadi, maka persaingan di pilbup nanti, akan sangat ketat dan sengit. Apalagi, baik Udin maupun Edo, merupakan sosok perwakilan generasi muda yang mempunyai potensi dan semangat yang besar,” ungkapnya. Calon lainnya yang bisa menjadi batu sandungan Acep-Dede Sembada (Adem) adalah bacabup dari Demokrat, Yosa Octora. Yosa yang intens menemui masyarakat itu ditengarai tengah melakukan pendekatan terhadap Drs H Momon Rochmana MM dan juga bacabup dari partai Golkar, H Dudy Pamuji SE MSi. Beberaoa kali Yosa sowan ke rumah Momon. “Melihat kansnya, kemungkinan besar Demokrat akan merekomendasikan Yosa sebagai bacabup atau juga bacawabup. Namun untuk pasangannya belum terlihat secara jelas. Kalau Pak Momon akhirnya maju dan berpasangan dengan Pak Yosa, berarti Pak Yosa akan ada di posisi calon wakil bupati. Ini yang menarik,” sebut Rudi. Di samping itu, dari pendudukung Koaliasi Umat juga ada desakan agar segera mengusung Drs H Momon Rochaman MM sebagai bakal calon bupati. Kendati Momon sendiri belum menyatakan diri akan maju di Pilkada 2018, namun baliho dan spanduk bergambar Momon yang dipasang para relawannya, sudah bertebaran di seantaro Kabupaten Kuningan. “Pak Momon ini ibarat pandito. Sangat paham soal politik dan birokrasi di Kabupaten Kuningan. Saya kira Koalisi Umat akan terus memelihara momentum yang tepat untuk mengusung Momon berpasangan dengan calon lainnya. bisa dengan Pak Toto atau juga Pak Yosa,” ujar Abdul Haris, pemerhati politik dan hukum. Haris juga melihat, potensi calon dari birokrat atau pensiunan juga sangat besar. Dia menunjuk nama Ir H Jajat Sudrajat MSi sebagai salah satu calon dari birokrat yang layak diusung parpol. Berpengalaman di birokrasi, dan pintar membuat terobosan serta mampu membangun komunikasi, menjadi modal bagi Ajat untuk diusung parpol. “Tak menutup kemungkinan di detik-detik akhir ada koalisi yang akhirnya mengusung Pak Ajat, sebagai bakal calon bupati atau wakil bupati. Toh kemampuan dan nama Pak Ajat sudah dikenal masyarakat. Dan saya yakin parpol juga tengah menimbang-nimbang nama Pak Ajat untuk diusung di pilkada nanti,” ujarnya. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: