Pancaroba, Tetelo Serang Unggas Peternak di Indramayu
INDRAMAYU–Kekhawatiran para peternak unggas terbukti. Memasuki musim pancaroba, penyakit tetelo atau new castle disease, akhirnya menerjang. Akibatnya, banyak ayam yang mati dalam beberapa hari belakangan. Cuaca ekstrim diduga menjadi penyebabnya. Seperti terjadi di Desa Larangan, Kecamatan Lohbener. Dilaporkan, puluhan ekor ayam kampung milik warga mati karena serangan penyakit tetelo. Peternak ayam di sana hanya bisa pasrah. “Sebelumnya terlihat lesu, tidak mau makan, dan kotorannya berwarna putih. Hanya dua hari setelah sakit, ayam saya itu langsung mati,” terang Kanto, peternak ayam. Dia mengaku sudah memberikan obat dan menyemprotkan cairan desinfektan di kandang. Akan tetapi, hal itu tidak mengurangi kematian ayam akibat serangan penyakit tetelo. Peternak ayam lainnya, Waji mengatakan, penyakit tetelo sangat merugikan. Di musim pancaroba, penyebaran penyakit tersebut sangat cepat berkembangbiak dan menyerang unggas. Ciri ayam yang terkena penyakit tetelo biasanya ditandai dengan wajah biru dan keluar lendir dari mulutnya. Kotoran ayam akan berwarna putih kehijau-hijauan. Ciri ini berbeda dengan penyakit flu burung maupun flu itik. Di mana, unggas yang terserang akan mati secara mendadak. Pada kloaka unggas terlihat gosong, bahkan menjalar di hampir seluruh tubuh. “Sepengetahuan saya, penyakit tetelo disebabkan oleh virus. Berkembang pada kondisi lingkungan yang lembab. Jadi, penyakit ini biasanya merebak saat mulai memasuki musim hujan seperti saat ini,” terang dia. Untuk penanganan dan pencegahan, lanjut dia, kuncinya adalah menjaga kebersihan kandang. Caranya dengan memperbaiki sirkulasi udara. Untuk meningkatkan kesehatan unggas, dia biasa memberi tambahan vitamin. Selain itu, apabila diperlukan, dia memberi vaksin yang saat ini dijual bebas. Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Indramayu Ir H Joko Pramono menjelaskan, perubahan cuaca ekstrim dari panas dan tiba-tiba hujan membuat hewan unggas yang daya tahan tubuhnya lemah mudah terserang tetelo. Selain itu, banyaknya unggas yang mati mendadak disebabkan pemilik tidak mengkandang peliharaannya. Sehingga, rentan terserang penyakit, ditambah makanan yang diberikannya pun kurang baik untuk daya tahan tubuh hewan ternaknya. Meski penyakit tetelo tidak berbahaya bagi warga, namun masyarakat diminta untuk tetap menjaga kebersihan kandang unggasnya. Untuk antisipasi lainnya, warga diimbau agar mengkandangkan unggas-unggas peliharaannya agar tidak mudah terserang penyakit dan membersihkan kandang secara rutin. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: