Cirebon Masuk Kategori Rawan
Amankan Pilgub, Polda Jabar Siap Kerahkan 27 Ribu Polisi SUMBER – Cirebon termasuk daerah yang paling diwaspadai Polda Jabar, terkait ancaman gangguan keamanan yang kemungkinan muncul saat pelaksanaan pilgub Jabar maupun pilkada. Kota Cirebon, rentan dengan aksi bentrok fisik antar pendukung calon sampai ancaman terorisme. “Selain Bandung, salah satu titik yang kami waspadai adalah Kota dan Kabupaten Cirebon yang masuk kategori kota rawan. Sebentar lagi Kota Cirebon akan melangsungkan pemilihan wali kota bersamaan dengan pilgub,” jelas Kapolda Jawa Barat, Brigadir Jenderal Pol Drs H Tubagus Anis Angkawijaya MSi kepada Radar saat berkunjung ke Mapolres Cirebon, kemarin siang (24/11). Dalam pengamanan pilgub dan pilkada 2013 mendatang, lanjut kapolda, pihaknya akan menerjunkan sebanyak 27 orang anggota polisi yang akan disebar ke sejumlah TPS, kantor KPU, kantor panwaslu maupun titik-titik rawan kriminalitas maupun konflik. “Pada pelaksanaan kampanye nanti, saya berharap pada hari yang sama tidak berbeda warna partai. Artinya, saat kampanye pilgub warnanya kuning, sedangkan pilwalkot Cirebon warnanya hijau, nah ini kan bisa menimbulkan bentrok. Jadi bagusnya, kampanye pilgub dan pilwalkot warnanya sama,” ujarnya. Ditambahkan Kapolda Jabar, selain mengerahkan pasukan, pihaknya juga akan menempatkan para penembak jitu atau sniper. “Selain polisi umum, pengamanan juga akan mengerahkan pasukan Brimob. Tentunya para penembak jitu atau sniper akan kami tempatkan di titik-titik rawan. Termasuk kendaraan-kendaraan rantis seperti water canon dan panser untuk mengevakuasi para calon pemimpin daerah kami siagakan juga,” imbuhnya. Sementara, saat kunjungan di Mapolres Majalengka, Kapolda juga mengungkapkan, pihaknya menyiapkan 2/3 kekuatan atau 27 ribu dari 37 ribu personel untuk disebar di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) se-Provinsi Jawa Barat. “Yang kami harapkan, mudah-mudahan setiap TPS diisi oleh anggota polisi. Namun, masing-masing pola TPS yang aman yaitu diisi satu sampai dua, bahkan bisa sampai empat anggota kepolisian jika dianggap rawan,” ujar Tubagus, di sela kunjungannya kepada sejumlah wartawan. Kapolda mengatakan, ada tiga kategori di masing-masing TPS. Yakni TPS aman, rawan I dan II. Terkait beberapa titik yang rawan jelang pesta demokrasi pemilihan calon gubernur/wakil gubernur bulan Februari 2013, terdapat dua kabupaten serta dua kota. Di antaranya Kabupaten Sumedang, Bandung Barat, Kota Cirebon serta Kota Sukabumi. Keempat daerah ini dinyatakan rawan karena pada masa kampanye berlangsung, masing-masing kabupaten/kota tersebut mempunyai dukungan fanatik. Mantan Kapolda Sulawesi Utara ini menambahkan, jika terjadi keributan, pihaknya akan memberikan sanksi tegas jika ditemukan anarkisme. Oleh karena itu, dia mengimbau jajaran kepolisian untuk tetap netral, tidak mengarahkan memilih satu golongan atau satu calon. Jika ditemukan ketidakjujuran pada proses pilkada mendatang, pihaknya akan menindak tegas. “Saya meyakini bahwa masyarakat Jawa Barat adalah masyarakat yang santun. Sebetulnya kalau anarkistis bukan ciri khas dari masyarakat Jawa Barat,” ujarnya. Sebelum mengunjungi Mapolres Cirebon dan Majalengka, Kapolda Jawa Barat, Brigadir Jenderal Pol Drs H Tubagus Anis Angkawijaya MSi beserta rombongan telah mengunjungi Polres Sumedang. Selanjutnya, hari ini (25/11) Kapolda akan berkunjung ke Mako Dit Pol Air Polda Jabar di Jl Samadikun, Kota Cirebon, Mapolres Cirebon Kota, Mapolres Kuningan dan terakhir ke Mapolres Indramayu. (rdh/ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: