23 Korban Luka Boleh Pulang, 1 dari 47 Jenazah Teridentifikasi
JAKARTA - Sebanyak 23 korban luka-luka yang dirawat di tiga rumah sakit terdekat dari insiden terbakarnya pabrik petasan di Kosambi, Tangerang, Banten, sudah boleh diizinkan pulang ke rumah masing-masing. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, saat ini tersisa 23 orang korban luka-luka yang masih mendapat perawatan di dua rumah sakit dengan kondisi diperkirakan 20 persen hingga 80 persen. \"Korban yang kemarin ada 46 dan tersebar di tiga rumah sakit untuk hari ini perkembangan terakhir tinggal 23 orang,\" kata Kombes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/10). Sementara korban yang masih harus dirawat saat ini berada di dua rumah sakit yakni RSUD Tangerang Kota dan Rumah Sakit Ibu danAnak Bunda. \"Korban 23 itu ada di rumah sakit RSUD Tangerang itu 7 orang antara 40 persen sampai 80 persen itu luka bakarnya, kemudian ada di rumah sakit BUN itu 16 orang itu lukanya antara 20 persen sampai 40 persen,” ungkap Argo Setelah mendapat pengobatan di rumaha sakit itu, dokter sudah mengembalikan 5 korban, dan saat ini total 23 orang sudah dikembalikan ke rumah masing-masing. Sementara itu Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri telah mengungkap satu korban yang tewas terbakar hangus dalam insiden kebakaran di pabrik itu. (Baca: Gosong, 47 Jenazah Ledakan Pabrik Petasan Sulit Dikenali) Ketua Tim DVI kasus kebakaran pabrik kembang api, Kombes Pol Pramujoko mengatakan, berhasil mengidentifikasi satu orang korban dengan kondisi rusak berat. \"Satu jenazah dengan kantong jenazah nomor 1 dan nomor register kepolisian 344, teridentifikasi bernama Surnah, berjenis kelamin perempuan dengan alamat Kampung Salembaran, RT 4/16, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang,\" kata Kombes Pol Pramujoko di RS Polri Kramat, Jakarta Timur, Jumat (27/10). Menurut Joko, Surnah berjenis kelamin perempuan di perkirakan berumur 14 tahun, jenazah korban berhasil dilakukan proses identifikasi melalui pemeriksaan medis, yakni dengan penentuan usia, jenis kelamin dan tinggi badan. “Jenazah sudah tidak ada tangan dan kakinya, itu bisa diidentifikasi. Surnah itu lahir pada 8 Mei 2003, warga Desa Belimbing,\" ungkap Joko. Joko menuturkan, kondisi korban tersebut sulit untuk mengidentifikasi sehingga memerlukan ketelitian yang lebih tinggi. Serta dukungan dari keluarga korban untuk mengidentifikasi lebih teliti. \"Kami berharap supaya lebih banyak lagi data-data Ante Mortem yang disampaikan ke kami, sehingga kedepan bisa mengidentifikasi lebih banyak lagi,\" tutur Joko. Untuk mengindifikasi para jenazah korban, tim DVI memerlukan data berupa foto yang memperlihatkan gigi. Serta pemeriksaan DNA pun dilakukan agar memudahkan proses identifikasi. \"Korban yang begitu rusak tergantung dari data-data yang diterima seperti data pemeriksaan gigi, karena kukitnya hangus terbakar,\" jelas Joko. Sebelumnya diberitakan, kebakaran melanda pabrik kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi, Belimbing, Kosambi, Tangerang, Kamis (26/10) kemarin sekitar pukul 09.00 WIB. Dalam insiden kebakaran itu, sebanyak 47 orang tewas dan 46 orang mengalami luka bakar. Polisi telah mengevakuasi puluhan jenazah korban kebakaran ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Setidaknya tujuh orang saksi dan pemilik pabrik kembang api telah diperiksa dalam insiden kebaran maut tersebut. Namun, polisi sampai saat ini belum bisa menyimpulkan secara pasti apa dugaan penyebab kebakaran yang terjadi di pabrik tersebut. (cr5/JPC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: