Bulan Depan, Alun-alun Ciledug Diresmikan
CIREBON - Proyek renovasi alun-alun Ciledug Kabuipaten Cirebon saat ini memasuki tahap akhir. Para pekerja kini sedang mempercantik lokasi shelter PKL dan menyelesaikan detail pekerjaan lainnya. Bahkan, progres renovasi tersebut sudah sampai tahap 85 persen. Diperkirakan akan selesai awal bulan Desember 2016 dan langsung diresmikan. “Saya sudah koordinasi dengan pelaksana pekerjaannya. Saat ini, sudah tahap 85 persen, tinggal menyelesaikan detail-detail kecil saja. Prediksi awal Desember sudah bisa diresmikan,” ujar Camat Ciledug, Solihin saat ditemui Radar Cirebon. Dikatakan Solihin, Alun-alun Ciledug kini tengah berbenah. Pemerintah Kecamatan Ciledug dan Pemerintah Desa Ciledug Kulon, kini secara serius melakukan penataan alun-alun Ciledug. Tidak hanya sekadar ditata agar lebih indah dan akomodatif, Alun-alun Ciledug juga tengah disulap agar menjadi tempat tujuan berlibur warga WTC dengan membangun beberapa fasilitas seperti sentra kuliner, arena bermain dan lain-lain. “Penambahan fasilitas ini tidak akan mengurangi fungsi asli alun-alun sebagai lokasi berkumpul dan upacara. Penataan alun-alun ini agar wilayah Ciledug lebih hidup dan mampu menjadi magnet untuk masyarakat dari wilayah sekitar hingga Kuningan dan Jateng,” ujar Camat Ciledug, Solihin saat ditemui Radar Cirebon. Realisasinya, saat ini pihaknya tengah membangun shelter untuk para pedagang kaki lima (PKL), agar lebih rapi dan tertata. Sehingga kesan kumuh yang biasanya melekat pada PKL hilang. “Untuk tahap pertama, ada sekitar 36 shelter PKL yang akan dibangun. Ini bertahap. Total ada sekitar 73 PKL yang harus kita akomodir. Kita tempatkan di sisi luar alun-alun, agar tidak menggangu jika ada kegiatan. Perputaran uang cukup besar, bisa sampai Rp10 juta,” imbuhnya. Anggaran yang digunakan untuk pembangunan tersebut, menurut Solihin, bersumber dari APBD Kabupaten Cirebon. Untuk seluruh item peningkatan fungsi alun-alun dan fasilitas pendukungnya, dianggarkan tak kurang dari Rp1 miliar. “Selain shelter PKL yang akan digunakan untuk sentra kuliner, kita juga akan bangun arena bermain sebagai wujud sarana alun-alun ramah anak dan ramah keluarga,” tuturnya. Di akhir pembicaraan, Solihin pun menegaskan akan membuat sejumlah terobosan dan program agar alun-alun Ciledug terus ramai dan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar. “Saat ini saja, sudah banyak pengunjung yang datang dari Kuningan dan Brebes. Alun-alun ini bisa jadi rujukan, karena memang wisata yang murah tapi nyaman ya di sini. Ini yang akan kita kembangkan konsep murah tapi tidak murahan,” ungkapnya. Sementara itu, Sutinah (45) salah seorang pedagang yang ditemui Radar mengatakan, pemerintah desa dan pemerintah kecamatan harus menyiapkan langkah antisipasi. Karena ketika lokasi tersebut ramai, maka otomatis para pedagang akan semakin banyak. Dikhawatirkan, terjadi ledakan pedagang yang malah membuat lokasi yang sedang dalam penataan tersebut menjadi kumuh. “PKL harus benar-benar diatur, ditata dengan baik, jangan sampai nantinya karena banyak pedagang yang minat malah semrawut,” pungkasnya. Terpisah, Anwar (35), salah satu pelaku usaha mainan yang ditemui kemarin mengatakan, besar harapan agar kawasan Alun-alun Ciledug bisa terus dikembangkan dan menyedot lebih banyak pengunjung. Sehingga, perekonomian masyarakat sekitar sejahtera. “Saya setuju dengan peningkatan kualitas alun-alun. Ini baik untuk menyedot pengunjung. Asal nanti kalau sudah bagus, retribusi jangan naik. Sekarang masih Rp 4 ribu per pedagang,” pungkasnya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: