Antisipasi Keracunan, Satgas Jajanan Anak Sekolah Dibentuk

Antisipasi Keracunan, Satgas Jajanan Anak Sekolah Dibentuk

INDRAMAYU–Maraknya aneka jajanan yang kurang higienis di lingkungan sekolah menjadi perhatian serius UPTD Pendidikan Kecamatan Anjatan. Menggandeng jajaran Muspika dan SKPD terkait, Satuan Tugas (Satgas) Jajanan Anak Sekolah segera dibentuk. “Satgas ini bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap jajanan yang beredar dilingkungan sekolah dan memastikan apakah makanan yang dijual berbahaya atau tidak,” terang Kepala UPTD Pendidikan Anjatan Sukanto SPd MMPd kepada Radar. Latar belakang dibentuknya Satgas ini, ungkap dia, karena selama ini jarang atau bahkan tidak ada pihak yang mengontrol kandungan maupun bahan-bahan makanan yang dipakai penjual di dalam maupun luar area sekolah. Karena itu, selain jajaran Muspika, guru serta komite sekolah, keanggotaan Satgas akan dilibatkan petugas kesehatan dari UPTD Puskesmas. “Mudah-mudahan segera bisa dibentuk. Usulannya sudah saya sampaikan ke Muspika,” kata dia. Seiring dengan itu, UPTD Pendidikan Kecamatan Anjatan telah mengintruksikan para kepala SD serta guru untuk mengawasi sekaligus memastikan makanan yang dijual di lingkungan sekolah masing-msing tidak mengandung zat berbahaya. Intruksi ini, lanjut dia, bukan untuk melarang apalagi mematikan para penjual jajanan yang biasa mangkal disekitar lingkungan sekolah. Tapi lebih untuk mengedukasi agar mereka menyajikan makanan yang sehat bagi anak-anak sekolah. Sebab asupan makanan sehari-hari sangat berpengaruh pada kesehatan. Khususnya pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Bila anak-anak mengkonsumsi jajanan tidak sehat yang mengandung bahan kimia berbahaya, maka tidak hanya bahaya bagi kesehatan fisik anak, namun juga akan mengancam tumbuh kembang otaknya. Terlebih dari pantauannya, sering melihat banyaknya para penjaja aneka makanan di lingkungan sekolah yang kurang memperhatikan kandungan gizi serta kebersihan lingkungan. Karena itu jika diperlukan, para Kepsek dapat mengambil sampel makanan para pedagang untuk diuji laboratorium apa saja kandungannya. Kalau sampai ditemukan kandungan zat berbahaya, penjual diberi peringatan dan dilarang berjualan. “Saya yakin, kalau pedagang makanan ini diberikan edukasi secara konsisten mereka akan meningkatkan higienitas makanan yang dijualnya. Dan pastinya, jualan mereka bakal tambah laris,” terang Sukanto. Selain melakukan pengawasan, para kepala SD juga diimbau untuk kembali menggencarkan kampanye perilaku hidup sehat dan bersih kepada warga sekolah. “PHBS kembali digencarkan, apalagi sekarang masuk musim penghujan. Kesehatan warga sekolah harus menjadi perhatian,” tandas Sukanto. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: