Jenazah TKI Asal Cirebon “Pulang” setelah Sebulan Tertahan di Malaysia

Jenazah TKI Asal Cirebon “Pulang” setelah Sebulan Tertahan di Malaysia

CIREBON – Diduga memiliki penyakit, Susiliwati (38) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, meninggal dunia di Malaysia, Selasa 24 Oktober 2017 lalu. Ibu kandung Susilawati, Rasmi (58) mengetahui putrinya meninggal dunia di Malaysia 29 Oktober. Diakui putrinya meninggal dunia karena sakit yang sudah lama diderita namun tidak dirasa. “Di sini keluarga tidak tahu pasti penyebab kematiannya. Tapi anak saya memiliki sakit sesak napas, kemugkinan meninggal dunia karena sakit serangan jantung atau sesak napas,” katanya saat menunggu kedatangan jenazah di kediamannya, Selasa (28/11). Dia mengaku selalu komunikasi dengan almarhumah. Bahkan beberapa hari sebelum meninggal dunia sempat berkomunikasi lewat telepon seluler. Namun, almarhumah hanya mengucap kata “Mi”, kemudian telepon tidak bersuara sama sekali. Beberapa kali dia ditelpon balik susah untuk dihubungi. Rasmi juga mengaku anak keempat dari tujuh bersaudara itu sempat dilarang untuk pergi ke Malaysia. Namun almarhumah memaksa meninggalkan tiga orang anaknya. “Waktu itu anak saya minta izin tapi saya tidak kasih, karena kasihan sama anak-anakanya jauh sama ibunya. Tapi rupanya dia maksa berangkat dari kontrakannya di Palimanan,” katanya. Meski terpukul Rasmi ikhlas melepas kepergian anak perempuannya, yang tidak bertemu selama dua tahun itu. Sementara Mirna, adik kandung almarhumah mengaku selama dua tahun dengan kakaknya selalu berkomunikasi melalui sambungan telepon seluler. Dalam komunikasinya itu, kakaknya itu selalu menanyakan keluarga dan anak-anaknya. “Kita selalu komunikasi, kakak saya selalu menanyakan anak-anaknya yang tinggal dengan neneknya karena kakak saya dan suaminya sudah pisah,” katanya. Dia mengaku terakhir berkomunikasi dengan almarhumah, beberapa hari sebelum dikabarkan meninggal dunia. Dalam komunikasinya itu, almarhumah mengaku sedang sakit dan sudah beberapa pekan tidak bekerja. Hal itu membuat Mirna dan keluarga khawatir. Alamarhumah Susilawati juga tengah melengkapi berkas kepulangannya ke Indonesia Desember 2017 mendatang. Almarhumah akan pulang bersama rekan-rekannya dari Temanggung. Sebelum almarhumah dikabarkan meninggal dunia, Yeni, adik ipar almarhumah beberapa kali bermimpi patah gigi. Yang punya firasat itu justru adik iparnya. Dalam mimpi itu alamarhumah selalu memanggil-manggil suami dan anaknya. Almarhumah Susilawati meninggalkan tiga orang anak dari pernikahnya dengan Yanto, yang sudah bercerai tahun 2014 silam. Almarhumah bekerja di Malaysia demi menghidupi ketiga anaknya, yang masih butuh kasih sayang orang tua. Tarmat Wijaya, Lurah Karyamulya mengatakan dirinya mengetahui salah satu warganya meninggal dunia di Malaysia tiga minggu setelah almarhumah meninggal dunia. Itu pun menurutnya karena mendapat surat dari KBRI melalui pembina polsek setempat, yang mencari keberadaan keluarga almarhumah. “Saya tadinya belum yakin informasi salah satu warga saya meninggal di Malaysia, tapi setelah mendapat surat dari KBRI baru percaya dan langsung menghubungi keluarganya untuk mengadakan tahlil,” katanya. Disinggung alamarhum menjadi TKI legal atau ilegal, dia menyatakan selama ini tidak merasa mengeluarkan surat izin bekerja di luar negeri. KTP almarhumah juga janggal, dan pihaknya mengaku tidak mengetrahui yang bersangkutan berangkat menjadi TKI melalui jalur apa. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: