Cuaca Ekstrem, Nelayan Indramayu Belum Berani Melaut

Cuaca Ekstrem, Nelayan Indramayu Belum Berani Melaut

INDRAMAYU–Nelayan Indramayu masih belum berani melaut, akibat angin kencang yang melanda perairan Indramayu baru-baru ini. Mereka masih was-was dengan gelombang tinggi yang timbul akibat angin kencang dan mengancam keselamatan mereka di laut. Pantauan Radar di muara Karangsong, Kecamatan Indramayu dan muara Glayem serta muara Dadap Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, banyak perahu tradisional milik nelayan hanya ditambatkan di pinggir muara. Sedangkan para nelayannya, terlihat menghabiskan waktu dengan memperbaiki jaring dan perahu. \"Akibat angin kencang, ada 5.000-an nelayan tradisional yang tersebar di 14 muara sungai di Kabupaten Indramayu tidak berani melaut,\" kata Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indramayu Dedi Aryanto. Dedi menjelaskan, nelayan tradisional yang tak bisa melaut itu mencari ikan dengan menggunakan perahu berukuran kurang dari sepuluh gross ton (GT). Perahu dengan ukuran tersebut akan mudah terbalik jika dihantam gelombang tinggi. Untuk mencegah timbulnya korban jiwa, Dedi mengimbau agar nelayan tak melaut terlebih dulu sampai cuaca membaik. Dedi mengakui, kondisi tersebut berdampak pada pasokan ikan di tempat pelelangan ikan (TPI). Dia menyebutkan, TPI yang nelayannya dibawah 10 GT mengalami penurunan produksi hingga 80 persen. Hal senada diungkapkan Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT), Kajidin. Menurutnya, ribuan nelayan tradisional Indramayu tak melaut akibat kencangnya tiupan angin yang menyebabkan gelombang tinggi dilaut. Kajidin mengungkapkan, kencangnya tiupan angin dan tingginya gelombang di laut sudah terjadi sejak pekan kemarin. “Mudah-mudahan cuaca segera membaik, sehingga nelayan bisa kembali beraktifitas seperti biasanya,” harapnya. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: